Welcome to my little world

Senin, 16 Desember 2019

Bahagia

Yogyakarta, 16 Desember 2019

Kamu baru apa sekarang? Sibuk mewujudkan mimipimu ya? Atau malah sibuk membuar mimpi baru? Semoga semesta selalu mendukung apapun mimpimu itu ya.
Read More

Rabu, 13 November 2019

Sunrise-phile

Yogyakarta, 13 November 2019

Lagi-lagi aku menulis di atas pesawat (19 Oktober 2019) demi menghilangkan rasa bosanku. Aku sangat rindu rumahku, rindu kucingku, rindu boneka-bonekaku, dan rindu kamu tentunya.
Read More

Minggu, 13 Oktober 2019

Hal Pertama

Medina, 13 Oktober 2019

Hai Kamu. Hari ini aku naik pesawat untuk pertama kaliknya. Lagi-lagi aku tidak melakukan hal pertama bersamamh. Padahal selama ini apapun hal pertama banyak yang kulakukan bersamamu.

Kamu apa kabar? Bagaimana kabar keluargamu? Ah iya, bagaimana kabar adik kecil itu? Ah, sudah beberapa bulan ya aku tidak berkunjung dan bermain dengannya.

Kamu ingat tidak pertama kali aku hampir mati karena kamu terlalu gemas padaku kemudian kamu mencekikku hingga aku hampir kehabisan napas? Tenang aku tidak marah kok. Saat itu kita masih kecil jadi maklum kalau melakukan hal yang unik sepertu itu. Lagian kamu juga sudah kena marah semua orang kan?

Saat kamu mengajariku membonceng sepeda yang tidak ada boncengannya. Iya, itu pertama kali aku membonceng sepeda dengan cara berdiri. Dan itu pertama kali juga aku jatuh dari sepeda 5 kali lebih dengan jarak hanya rumahmu ke rumahku.

Aku bahagia sekali melakukan banyak hal pertama kali denganmi. Bahkan hal-hal yang mungkin bisa kamu bilanh menyedihkan. Saat pertama kita pisah sekolah. Saat pertama kita memiliki HP dan malah membuat kita jadi anak sombong di komplek. Saat pertama kali kamu menyatakan perasaanmu pada teman kita itu. Iya, itu juga pertama kali aku merasa sangat sedih dan merasa akan kehilangan waktu bersamamu. Apa mungkin itu pertama kalinya aku merasa patah hati?

Kamu tau? Saat kamu dan aku belajar di bimbel yang sama. Kemudian kamu bilang bahwa kamu menyukaiku. Itu adalahvpertama kalinya seorang laki-laki menyatakan perasaamnya padaku. Rasanya semua menjadi berbunga-bunga dan seperti jutaan kupu-kupu terbang di dalam perutku. Iya, aku sangat senang. Tapi betapa bodohnya aki saat itu. Bukannya menjawabmu, malah mengejekmu. Kalau boleh diputar waktunya ke saat itu, aku mau mengulangnya dan mrnjawab dengan jujur. Mungkin jika saat itu kujawab dengan jujur, bisa jadi aku yanh ada di sampingmu tahun lalu menyalami tamu-tamu undangan. Haha.

Saat tahun lalu itu, akupun tetap bahagia. Meski ada sedihnya sedikit. Tapi masa iya laki-laki terbaik dalam hidupku sedang merasakan hari bahagia lalu aku murung bersedih. Tidak mungkinlah. Aku bahagia kamu menganggapku penting dengan menyerahkan banyak tanggung jawab dari kelancaran hari bahagiamu itu kepadaku. Aku sangat terharu. Itu adalah kali pertama aku mengemban tanggung jawab sebesar itu. Katamu kamu percaya padaku lebih dari percaya ke orang lain. Kamu tau? Itu sangat-sangat membuatku bahagia, mendapat kepercayaan dari orang yang selama ini menguasai satu ruangan penuh di hatiku.

Hai Kamu. Sekarang sudah berbeda ceritanya. Sekarang sudah tidak ada lagi kalimat, "halah paling pergi sama dia lagi" dari orang orang terdekat kita. Sekarang kamu sudah memiliki partner yang akan terus menemanimu dan aku juga akan mencari partnerku sendiri "hal pertama" ku sendiri sebanyak mungkin. Agar aku bisa ceritakan ke anak cucuku kelak. Mungkin juga beberapa akan kuceritakan ke adik kecilmu itu.

Sudah dulu kutulis catatan kali ini. Lampu di pesawat sudah dimatikan dan samping-sampingku sudah mulai tertidur. Aku juga akan mencoba tertidur meski harus menahan rasa penasaranku melihat apa yang ada di bawah sana. Tenang kamu tidak usah khawatir. Akan kupamerkan semuanya saat aku pulang ke Indonesia dan bertemu denganmu.

Terimakasih sudah banyak mengajariku hal pertama. Baik itu hal buruk atau hal baik. Tanpamu aku tidak akan tau bagaimana cara kabur dari rumah tanpa lewat pintu. Tanpamu aku tidak akan tau bagaimana rasanya aman setiap mencoba hal baru. Terimakasih. Semoga bahagia harimu.

Dari aku yang masih mencari penggantimu

Read More

Senin, 07 Oktober 2019

Lalu Kenapa?

Yogyakarta, 7 Oktober 2018


Kadang aku kangen kamu
Read More

Selasa, 20 Agustus 2019

Ulang Tahun

Yogyakarta, 20 Agustus 2019

Selamat Ulang Tahun Bapak. Tahun ini tahun keempat kita tidak merayakan ulang tahun Bapak di Siomay Kang Wasno.
Read More

Kamis, 01 Agustus 2019

Masih Tetap di Sini

Yogyakarta, 1 Agustus 2019


Kalau kamu menua nanti dengan keriput di seluruh kulitmu dan gigimu sudah tidak ada yang asli lagi. Dengan kamu menuntunku atau aku yang menuntunmu karena salah satu dari kita sudah tidak lagi mampu melangkahkan kaki. Dengan seharian meluangkan waktu hanya ngobrol, nonton tv, membaca koran, mendengarkan radio, atau sekedar duduk-duduk sambil minum teh dan kopi.
Read More

Kamis, 11 Juli 2019

Sampai Aku Bisa

Yogyakarta, 11 Juli 2019

Baiklah, kita tidak akan berbicara tentang bagaimana kamu mematahkan hatiku, atau bagaimana lelahnya aku untuk berusaha melepaskanmu setelah itu. Itu tekadku hari ini.
Read More

Sabtu, 04 Mei 2019

Kereta itu Akan Tetap Datang

Yogyakarta, 4 Mei 2019

Kamu tampan sekali dengan jaket biru itu. Aku membelikannya karena aku tau seberapa sukanya kamu dengan warna itu. Kalau boleh jujur sebenarnya aku sudah ingin memberikannya sejak lama, sejak pertama kali aku melihat jaket itu di toko baju. Sering kubayangkan akan bagaimana jika kamu menggunakannya. Dan akhirnya kesampaian juga.
Read More

Selasa, 30 April 2019

Amarah

Yogyakarta, 30 April 2019

HALO BINTANG! Terimakasih sudah hadir kembali di mimpiku. Entah kenapa setiap kamu hadir di mimpiku aku selalu merasa sangat senang. Ya, kadang malah membuatku semakin rindu.
Read More

Kamis, 25 April 2019

Sepi.

Yogyakarta, 25 April 2019

Aku masih di sini, duduk di bangku taman kota sambil menikmati pemandangan sekeliling. Mengamati orang-orang yang berlalu lalang di hadapanku.Yap, seperti biasa, mencoba menebak apa yang sedang mereka pi8kirkan. Meskipun aku tau kalau itu kemungkinan besar salah dan yah, melanggar privasi.
Read More

Kamis, 18 April 2019

Aku Bingung

Yogyakarta, 18 April 2019

"Dia bukan siapa-siapa ko. Cuma teman. Tidak perlu curiga seperti itu," sanggahmu
Read More

Minggu, 07 April 2019

Untukku. Eh, Kamu. Eh, Bagaimana?

Yogyakarta, 7 April 2019

Beberapa waktu yang lalu aku ditaya temanku "Kalau kamu punya kesempatan untuk bilang sesuatu pada dirimu sendiri saat di usia 17 tahun kamu mau bilang apa?" Spontan saja aku menjawab "Aku ingin mengucapkan terimakasih" 
Tapi, rasanya kata terimakasih saja belum cukup meringkas apa saja yang ingin kuucapkan. Kalau aku bisa bertemu dengan diriku sendiri saat berusia 17 tahun. karena itu, aku mencoba menuliskan ini semua untuknya.
Read More

Selasa, 19 Maret 2019

Untuk Para Teman Curhat

Yogyakarta, 19 Maret 2019

Setiap orang pasti punya teman curhat yang mereka percaya untuk berbagi, mencurahkan isi hati, atau berkeluh kesah. Bisa jadi siapa saja, orang tua, saudara, sahabat, teman kampus, teman kerja, teman bermain, bahkan boneka, kucing, rumput, atau bisa saja batu. Apapun itu bisa kita panggil 'teman curhat'.
Read More

Minggu, 17 Maret 2019

Jujur Saja Ya

Yogyakarta, 17 Maret 2019

Untuk kali ini tulisan in ditulis dengan penuh amarah, bukan dengan cinta seperti biasanya, mungkin bisa saja ada sedikit kasih sayang ditulisan ini, namun sayangnya itu semu tertutup oleh amarah yang meletu-letup di dada.
Read More

Selasa, 05 Maret 2019

Ibu

Yogyakarta, 5 Maret 2019

Untuk Ibu,
Read More

Senin, 04 Maret 2019

Aku Cinta, Walaupun...

Yogyakarta, 4 Maret 2019

Aku cinta, walaupun rasanya tidak semanis gula.
Aku cinta, walaupun pedihnya belati kalah dibandingkan kamu.
Aku cinta, walaupun kenangan yang dulu ada, sudah usang berdebu

Ruang itu, tempatku dulu menaruh cintaku. Ruangan paling kotor di hatiku. Jarang dibersihkan. Terlupakan. Tidak pernah lagi dimasuki. Maka ia betah dan abadi di sana.

Aku cinta, walaupun getarannya sudah entah kemana.
Aku cinta, walaupun akhir-akhir ini tawanya sudah tidak terdengar.
Aku cinta, walaupun ragamu sudah berjalan berlawanan arah denganku.

Hati ini, tempat dimana aku menyimpan dirimu. Aku bahkan lupa dimana bagian yang ada dirimu. Sudahlah. Biarkan saja di situ.
Terserah mau sampai kapan.
Bagian itu akan terus untukmu.

Aku cinta, walaupun
Kamu
Tidak

Read More

Kamis, 21 Februari 2019

Kepada Tuhan

Yogyakarta, 21 Februari 2019

Kepada Yang Maha Segala-Galanya, Tuhanku
Read More

Senin, 18 Februari 2019

Polaris

Yogyakarta, 18 Februari 2019


Kadang aku merasa bahwa aku sedang bermimpi ketika melihat dia terlelap di sini. Lalu aku akan menikmati waktutku dengan memperhatikan setiap detail mukanya saat dia sedang tidur. Jangan tanya kenapa, karena aku bahagia melakukannya. Itu saja.
 
Kalau ada yang bertemu dengan dia, dia akan selalu bilang kalau dia beruntung mendapatkanku. Aku bilang, aku yang beruntung. Aku tau itu. 

Dan kalau ada yang bertanya apakah aku sebahagia ini karena dia adalah seseorang yang selalu aku impikan? Aku akan menjawab tidak. Sama sekali tidak. Dia sangat jauh dari tipe yang selalu aku bicarakan kepada semua orang tentang spserti apa seseorang yang kusuka. Jangan salah, dia tidak buruk rupa atau apalah itu. Dia tetap menarik dan mengagumkan. Hanya saja, bukan seperti dia yang selalu aku bayangkan untuk bersama. Masih banyak kekurangan.

Tapi, meski dia bukan mimpiku, dia adalah kenyataanku, yang sekarang sedang aku lihat muka polosnya saat tertidur. Dan kenyataan selalu lebih berarti daripada impian yang tidak terjadi, bukan?

Dia datang entah dari mana munculnya dan entah kebetulan atau tidak, waktunya tepat pada saat aku terluka. Mungkin ini konspirasi semesta yang seperti kata Rhonda Byrne, "Semesta akan menjawab apa yang kita minta." Dalam bahasaku, Tuhan akan menjawab apa yang dibutuhkan oleh kita, meski kita tak pernah mengucapkannya dalam doa. Jadi, mungkin karena itu dia datang tepat pada saat aku terluka.

Aku kehilangan seseorang yang saat itu aku cintai. Jika ada yang pernah mengalami setiap malam menangisi sebuah kehilangan sampai susah bernapas, ya, aku hampir seperti itu. Dulu. Setiap malam. Aku terlalu jatuh cinta untuk melepaskan. Terlalu buta untuk menyadari bahwa aku sedang meratapi seseorang yang mungkin saja langsung melupakanku pada saat itu. Jadim pada akhirnya aku menyiksa diriku sendiri setiap hari tanpa aku sadari dengan meratapi seseorang yang memang sudah merencanakan untuk pergi.

Kemudian dia datang dan menuntunku. Dia menunjukkan jalan, bahwa bahagia tidak hanya berada di tempat yang kita suka. Kita tidak pernah tau ada bahagia di tempat lain jika kita tidak pernah berusaha ke sana. Dan dia benar-benar mengajakku ke sana. Ke bahagia itu, suatu tempat yang dulu aku kira bahwa hanya ada satu tempat seperti itu di dunia, di masa laluku.

"Bahagia bukanlah tempatnya, bahagia adalah apa yang kita rasakan," katanya.
Kalau ada yang mengira bahwa dia pasti berhasil membuatku bahagia karena mungkin sering membuatku tertawa. Kalian salah. Dia jarang membuatku tertawa. Atau kalau ada yang mengira dia membelikan semua yang aku mau. Kalian juga salah. Dia bukan orang yang seperti itu.

Aku bahagia, karena dia mencintaiku. Sudah. Itu saja. Kenapa orang harus selalu membutuhkan alasan yang menurut mereka masuk akal? Kenapa tidak cukup jatuh cinta dan bahagia saja?

Dan yang membuatku semakin jatuh cinta adalah karena pada setiap hari, dalam cintaku yang membeludak kemana-mana kepadanya, aku bertanya dengan kemanjaan yang jarang sekali aku perlihatkan bahkan pada kakak-kakakku, "Apakah kita akan selalu seperti ini? Saling jatuh cinta setiap hari dan tidak pernah bertengkar?"

"Aku tidak bisa memjanjikan itu. Suatu hari nanti, akan ada masa dimana kita bertengkar. Itu sudah pasti. Tidak ada satu pun orang dan pasangan di dunia ini yang tidak memiliki masalah untuk dipertengkarkan. Tapi aku bisa menjanjikan ini, bahwa kita akan melaluinya, dan kemudian kembali jatuh cinta" jawabnya.
Jawaban itu sudah cukup. Kalau pun bertengkar, akan "kembali jatuh cinta." Itu cukup. Sudah sangat cukup. Dia tidak menjanjikan aku bahagia setiap saat, dia menjanjikanku untuk apa pun yang terjadi kami berdua akan kembali jatuh cinta.

Tapi jika semua itu belum cukup bagi orang untuk memuaskan jawaban kenapa aku bahagia dengannya, mungkin aku akan menjawab ini, "Karena menurutku dia adalah Polarisku. Mau apa pun, dalam keadaan bagaimana pun, dia selalu ada di sana. Seperti Polaris yang akan selalu berada di utara. Seperti ketika dia menemaniku saat aku dalam keadaan paling terluka. Dia Polarisku. Bintang paling terang kapan pun aku membutuhkan jalan keluar. Seperti ketika dia datang pada suatu saat ketika aku mengira tak akan bisa lagi berbahagia. Lalu dia dengan sikapnya seperti mengatakan, "Kemarilah, biarkan aku yang menjaga bahagiamu."

Look at him. The one that sleep like a Teddy. The one that made me smile with happily tears, everytime I remember everything he did.



Read More

Kamis, 14 Februari 2019

Ungkapkan Saja

Yogyakarta, 14 Februari 2019

Mungkin, aku tidak mengerti apa inginmu dan kamu belum mampu memahami bagaimana mauku. Jadi di situlah kita sering tidak menemukan titik temu.
Read More

Selasa, 05 Februari 2019

Ucapan terimakasih

Yogyakarta, 31 Januari 2019

Kutujukan kepada kalian yang menemaniku dan menghilangkan sisi super galaku saat aku sedang bad mood. Kepada kalian yang sebenarnya sudah kucoba tuliskan di cerita sebelum-sebelumnya tapi aku selalu  gagal. Kemudian setelah menuliskan 3 cerita dan berakhir ctrl+a lalu del. Aku beranikan melanjutkan pada cerita ini.
Read More

Rabu, 16 Januari 2019

Itu Tentang Kita, Kak

Yogyakarta, 16 Januari 2019

Banyak yang bertanya tentangmu, Kak. Tentang bagaimana kabarmu sekarang, tentang kenapa kamu tidak pernah lagi mendominasi di tulisanku, Kak?
Read More

Welcome to my little world

Diberdayakan oleh Blogger.

Temukan Aku di...

Followers

© Bienvenue, AllRightsReserved.

Designed by ScreenWritersArena