Welcome to my little world

Senin, 27 Februari 2017

Lirik I wish I had Her Life | Barbie

Look at her
In the spotlight
I love her purple hair
She can do what she wants to
As crazy as she dares
Read More

Kamis, 23 Februari 2017

Surat Untuk Hati

#30HariMenulisSuratCinta

Yogyakarta, 23 Februari 2017

Dear, Hati

Apa kabarmu? Masih sakit? Semoga kau baik-baik saja. Jangan sampai patah lagi dan lagi. Istirahatlah yang cukup dari rasa pilu agar kau bisa segera bangkit kembali bekerja mendampingi aku.

Hati, kumohon padamu. Mulai detik ini mulailah dengarkan aku. Jika dengan matamu kau sudah melihat keganjilan. Mulai serahkan tugas padaku untuk berpikir hal yang realistis. Janganlah kau terlalu baik, Hati. Tidak semua makhluk di luaran sana memikirkan kamu. Mereka pun menggunakan pikirannya namun sedikit melibatkan  hatinya. Tapi kamu, selalu bekerja sendiri tanpa aku. Pemilik kita disebut makhluk yang lugu pada akhirnya. Kamu tau? Itu karena kamu tidak mengijinkan aku untuk ikut bekerja bersamamu.

Hati, kini aku berjanji akan selalu menjagamu. Kau harus mengizinkan  aku mendampingimu setiap saat. Kamu harus mendengarkan aku. Aku hanya tidak ingin kau merasakan pilu lagi, sakit lagi, dan patah lagi. Aku sayang padamu. Aku tak ingin melihatmu menangis dan membiru.

Hati, lepaskanlah genggamanmu dari hati miliknya. Kau hanha dibawa lari kesana kemari terseok tanpa ia sedikitpun memandang ke arahmu. Dia tidak peduli lagi, Hati. Sudah. Cukup. Dia, lepaskanlah. Aku akan membantumu menemukan  hati lain yang lebih baik dari miliknya. Yang tidak akan mengkhianati kesetiaanmu dan tidak akan menghancurkanmu dalam genggamnya. Percayalah aku mampu membantumu.

Hati, janganlah kau ragu lalu menghakimi dirimu sendirilah yang buruk. Tidak. Kau setia, kau berhak mendapat bahagia. Dia khianat, dia tidak berhak mendapatkan setia darimu tentunya. Semudah itu bukan?

Maka, lepaskanlah segala hal yang akan menyakitimu. Genggam tanganku untuk mendampingimu bekerja demi pemilik kita. Semoga pilumu yang kemarin adalah pilumu yang terakhir. Aki harap kau segera meraih bahagia. Bersama aku dan pemilik kita tentunya. Salam sayangku.

Dari aku, otak. Dengan segala pikirannya.

~

Hari ke 20

Read More

Selasa, 21 Februari 2017

Ayah Separuh Hidupku

#30HariMenulisSuratCinta
Yogykarta, 21 Februari 2017

Mungkin kata pun tak akan pernah bisa menggambarkan betapa aku mencintaimu. Untaian ronta pinta tak akan pula menjadikan bagimu beban yang ada. Terjamah doa yang kuucap untuk cinta padamu ayah. Pelajaran berharga tentang kehidupan yang tak bisa dibeli degan apapun. Pengalaman hidup yang tak akan bisa terganti oleh nominal.
Ingin ku kecup keningmu saat lelap tidurmu, tetapi aku malu untuk itu. Inginku membacakan puisihati tentang hidupku denganmu, tetapi kau tak ada waktu. Karena dari pagi hingga senja selalu kau habiskan untuk menghidupiku.
Tidakkah kau lelah? Tidakkah kau bosan? Banyak keluh kesah pasti pasti ingin kau ucapkan. Namun tidak di depanku. Kau hanya mau bercerita dan mencurahkan semua kepada-Nya.
Aku tidak pernah tega membuat hatimu kecewa, sama saja membuat hatiku terluka. Maafkan aku belum bisa membuatmu bangga. Terimakasih atas dukunganmu hingga akhir hayatmu sekarang.
Tuhan, adakah kau ciptakan seseorang seperti ayahku? Pertemukanlah aku dengannya, maka mungkin itu dapat membuat ayahku sedikit merasa bangga disana akan membuat ayahku tersenyum bahagia disurga sana.

Tertanda, putrimu yang paling pandai menghancurkan benda-benda disekitarnya, Ima.
~

Hari ke 19
Read More

Jumat, 17 Februari 2017

Cerita Seorang Sahabat


#30HariMenulisSuratCinta
Yogyakarta, 17 Februari 2017

Hai Son, sahabatku. Jika dan hanya jika kalian berkenan hendak aku memanggil kalian begitu. Sebagaimana aku ingin memanggil kalian begitu.
Apa kabar kalian? Aku sengaja meluangkan waktu untuk membuat ini disela kegiatanku yang mulai memuncak, agar kalian tau, kemanapun aku menuju, apapun yang aku lakukan, kapanpun waktunya, hatiku tetap tertambat pada kalian. Aku tak tau harus bagaimana memulai surat ini. Karena sebagaimana awal nya ketidak sengajaanlah yang mempertemukan kita, dan aku amat berterimakasih kepada ketidaksengajaan yang mempekenalkan aku pada kalian. Akan ku lakukan apapun agar kubisa berada di wisuda, pernikahan, maupun khitanan anak kalian nantinya. Haha
Son, aku mengutip dari cerita-cerita yang pernah aku baca “no one understand me quite like you do” adalah intrepretasiku atas bagaimana cara kita saling memahami dan mengerti satu sama lain tanpa perlu terucap kala permintaan, dan aku menyayangi kalian sebagaimana aku menganggap kalian adalah kakak-adikku. Karena taka da yang lebih menyenangkan ketika aku menggenggam jemari kecil anakku nanti dan mengetuk pintu rumahmu lalu mengucap salam lalu melihat anak-anak kita berbagi gelak tawa seperti kita.
Son, sepuluh tahun atau dua pulu tahun lagi jika raga masih mengikat jiwa kita, tak akan pernah ku sia-siakan waktu untuk bertemu dengan kalian. Kelak kita bertemu lagi berbagi perih dan tawa yang sama. Namun bukanlah tentang pemilihan ketua kelompok musik, perpisahan, atau membahas materi pramuka yang akan disampaikan nanti yang mempertemukan kita dulu. Sebagaimana dulu kita duduk berurutan dan bersampingan di “North Side Of NiCe”
Tidak ada orang lain yang mengerti sebagaimana besar rasa saling mengasihi kita. Mereka hanya tau bahwa kita sekumpulan remaja saling sindir, saling nyinyir, dan saling ejek. Mereka tak perlu tau berapa banyak derai air mata yang kita bagi bersama, seberapa erat genggaman kita kala kita jalan bersama di jalan raya, berapa banyak kita salig berebut mentraktir, bagi mereka hanya kekonyolan dan ketidakbergunaanlah yang kita lalui.
Aku ingat kita pernah mengikat janji akan bertemu saat libur semester setidaknya sekali. Tapi maaf karena begitu banyak kegiatan dadakan sehingga libur semester berakhir kita belum bertemu juga. Maafkan aku. Tapi aku hanya ingin kalian tahu, nama kalian dapat dipastikan akan bertengger di skripsiku kelak. Aku berjanji.
Terimakasih banyak sahabatku, RINSON, karena menerimaku sebagaimana aku, mau berbagi waktu, tangis, tawa, sindirian, ejekan, batagor, cilok, esteh, mie ayam, jajanan kantin make, kelas 9c, basecamp, nyanyian, kucing, bus, PePeh, dan semua masa putih-biru bersamaku.

Dari aku, Ima. Yang paling sering bikin kalian sebal dan berujung bilang “terserah kamu aja im” sama semua tingkahku.
~
Hari ke 18
(Hari ke 18 aku pilih buat RINSON soalnya selama putih-biru ku aku absen 18)
Read More

Jumat, 03 Februari 2017

Sudah Terlambat

#30HariMenulisSuratCinta
Yogyakarta, 3 Februari 2017

Mengapa tak pernah bicara tentang keberadaan sebuah rasa? Mengapa tak utarakan cinta dan justru memilih untuk menyimpannya dalam-dalam?
Ada yang kamu korbankan untuk bahagiaku yang ternyata sementara. Ada yang kamu relakan, walau semestinya kita bisa bersama. Ada yang kamu sembunyikan, padahal kamu-lah senyata-nyatanya kebahagiaan itu.
Hanya jika cinta terungkap sejak mula, barangkali kita sedang tersenyum dalam satu pigura. Kini, ketika lelahmu rebah di kedua tangannya, adalah saatnya bagiku untuk menerima. Bahkan di saat muaramu ialah kedua matanya, aku masihh memeluk diri sendiri dalam hampa. Sebab itu, pergilah. Asalkan kamu ingat bahwa disini kita pernah saling mengaku rasa.
Kutitipkan engkau pada Tuhan Yang Maha Tahu, sebab tak selamanya aku merasa bahwa aku mampu. Hanya jika semesta mengizinkan, kita akan miliki kisah yang selama ini masih jadi impian. Sementara dari sini mataku tak akan lepas darimu.
~


Hari ke 17
Read More

Rabu, 01 Februari 2017

RINSON (again)

halo. salam

RINSON
Revolution In Northside Of NICE. wahaha. hari ini aku mau bahas tentang detergen anti noda ku itu. setelah berbulan-bulan tak ku pakai. ampun. bukan bukan. RINSON bukan detergen. haha. mereka manusia-manusia unik yang melukis, mewarnai, menggradasi hidupku dari masa-masa putih-abu sampai sekarang. ya sekarang berkurang jauh si melukis, mewarnai, menggradasi nya. 

well, mari kita berkeliling di dunia RINSON. 

Nama organisasi: RINSON (Revolution In Northside Of NICE)

Nama anggota:
1. Christy Oktaviani (Nonik)
2. Suci Wulandari (Bosuu)
3. Hikmatul Husna (Ima)
4. Meta Juniana (Pet)
5. Aulia Ulfi Ardhani (Ulfi)
6. Alexandria Nacia Andriana (Repsol)
7. Yolanda Chesa Anggiya (Ches)
8. Rosalina Valentine (Rosa)

Tempat Berkumpul:
1. Batagor SMP N 11 Yogyakarta
2. Mi ayam samping SMP N 11 Yogyakarta
3. Perum (lupa namanya) deket SKE
4. Blok Patuk (deket Bakpia Patuk 75)
5. rumah tiap anggota lainnya (aku enggak apal._.)

Didirikan tahun: 2009

Kebiasaan:
1. main
2. kumpul
3. abis itu nanya "Abis ini kita mau kemana?" atau "Abis ini kita ngapain?" atau "Abis ini mau makan dimana?" dan itu memakan waktu yang sangat lama untuk menemukan jawabannya. 
4. ujungnya pasti ketempat-tempat yang udah pernah atau malah udahan pulang.

nah segitu tuh perkenalannya. 
jadi kita itu udah ada sejak 7 hampir 8 tahun lalu. wahaha udah bocah kelas 1 atau 2 SD itu. udah enggak boleh ngerengek. akhir-akhir ini karena memang kita sama-sama sibuk jadi kita udah jaraaaaang banget ketemu. apalagi ditambah satu anggota kita si Repsol kuliah kejauhan di luar kota. yang lain dalam kota aja ngatur waktu buat ketemuan udah kayak ngatur duit rumah tangga ribetnya, ditambah mau ketemu sama yang luar kota dan jadwal liburnya beda pula, makin-makin kan.

terakhir kita ketemu lengkap saat buka puasa bersama pada tanggal 24 Juni 2016. yang lengkap ketemu full banget pokoknya pada tanggal itu. memang setelah itu kita ketemu-ketemu lagi tapi ya cuma beberapa orang saja yang bertemu. paling cuma ketemu makan bareng lalu pulang atau pasti ada kegiatan masing-masing.

jadi ceritanya intinya aku nulis ini karena aku kangen sama anak-anak agak rntahlah yang disebutin di atas. tapi apa daya tangan tak sampai. haha. sudahlaah. mari kita sudahi obrolan ini sebelum aku semakin tidak jelas.. 

byee.. salam
Read More

Far Away

#30HariMenulisSuratCinta
Yogyakarta, 1 Februari 2017


Melihatmu dari kejauhan seperti membuat daerah pertahanan. Bertahan sampai batas yang tidak ditentukan. Melihatmu dari kejauhan seperti menghadirkan suatu pertemuan tanpa kamu harus melihatku. Melihatmu dari kejauhan sebenarnya hanya ingin mengurangi rinduku perlahan-lahan dan tidak membiarkan perasaan itu hilang. Dan dari dulu hingga sekarang, bukannya selalu begitu?
Melihatmu dari kejauhan sambil terus mengulang kebisuan. Melihatmu dari kejauhan, itulah caraku mencintaimu diam-diam. Ribuan orang bilang, ini suatu kesalahan. Namun setiap rasa yang krasakan jatuhnya lebih besar dibanding semua keraguan yang kupikirkan.
Melihatmu dari kejauhan caraku mencintaimu seperti Tuhan yang lebih banyak memperhatikan dari kejauhan, yang lebih banyak menjaga dari kejauhan dari tempat yang tak ketahuan. Hanya saja kamu belum pernah tahu keberadaanku. Ya, mungkin karena terlalu sering memperhatikan, jadi lebih tau dibanding kamu.
Melihatmu dari kejauhan kadang menyenangkan dan kadang menyedihkan. Tapi aku selalu mengerjakannya dengan ketulusan, tanpa menyesal karena ada kerugian. Mencintaimu seperti pergi ke dunia mimpi dan membawa banyak peri yang mengajariku berlari dengan satu kaki atau menari dengan pelangi, yang tak pernah kulakukan setiap hari sebelum bertemu mimpi dan para peri.
Dengan melihatmu dari kejauhan, hatiku tak pernah mau pulang. Karena di situ tempatmu yang membuatku merasa tenang dan nyaman. Melihatmu dari kejauhan, mungkin hanya itu sekarang yang bisa kulakukan. Tapi ketika waktu sudah penuh dengan kebisuan, dan dimana harus ada perhentian, mungkin kita aka nada di dalam suatu pertemuan yang disatukan Tuhan
~

Hari ke 16
Read More

Welcome to my little world

Diberdayakan oleh Blogger.

Temukan Aku di...

Followers

© Bienvenue, AllRightsReserved.

Designed by ScreenWritersArena