Welcome to my little world

Selasa, 25 Oktober 2016

LUPAKAN

kamu memanggilnya, berulang kali. berharap ia akan kembali atau perpisahan hanya bagian dari mimpi. kamu serukan namanya. berharap iatertahan di tempatnya. berbaik hati, membelitkan perban, menuang obat merah, pada hatimu yang berdarah-darah.
tapi sia-sia. sungguh tanpa guna. ia tetap pergi. membiarkanmu mengobati lukamu sendiri.
tapi lihat dirimu. bukan menarik iba tapi mendulang murka? lihat sikapmu. bukan tercermin sabar malah memancing gusar. bagaimana kamu bisa begitu egois? tidak ingin disakiti. katamu,sudah bertubi-tubi. tapi kamu sendiri menebar duri, tidak ingin diganggu. tapi kamu sendiri melempar kerikil dan batu-batu
hei! kamu! tidakkah terbaca? luka-luka yang tertera. setiap kali ceritamu masih tentang dia. aku terluka. lalu luka itu kamu namai penindasan atas dasar ketakutan. bagaimana kamu bisa menyebutnya suara ketakutan? tidakkah terdengar seperti seruan kekecewaan? terhadapmu yang ingkar pada sebuah pernyataan. kemana ikhlas yang dulu kamu ucapkan?
berhentilah bermain dengan kata-kata. karena tidak semua orang buta berbahasa. biarkan. boleh abaikan yang tidak mengerti. tapi aku bukan bagian dari mereka yang sulit memahami. bagaimana setiap huruf itu. setiap kata itu. setiap kalimat itu. masih bercerita tentang orang yang sama. tentang dia.
dia 
dia
dia 
orang yang seharusnya sudah kamu lupa.

best regard
Read More

Jumat, 21 Oktober 2016

Sedikit Tulisan untuk Ayah

          Dan andai bisa kukatakan, aku ingin Ayah mendengar ini.
          Ayah..
          Aku rindu ucapan kerasmu saat membentakku akan sikapku yang salah. Aku rindu tanga hangatmu yang menggenggam tangganku dikala aku bermimpi buruk. Aku rindu pelukmu yang kaku namun penuh ketenangan. Aku rindu sifat jumawamu yang seakan meremehkanku. Aku rindu mengadu padamu saat seseorang menyakitiku dan meremehkanku. Aku rindu kata-kata tenangmu yang menghangatkan sakit hatiku. Dan aku rindu sosok keras namun berwibawa yang aku kenal.
          Aku menutupi kerinduanku dengan topeng kekuatan, yang susah payah aku kenakan dalam kondisi apapun. Aku tidak bisa dengan mudah membuka kedokku di hadapan semua orang, bahkan di hadapan ibu. Mungkin tulisan ini yang menjadi saksi nyata betapa aku rapuh tanpamu di sini.
          Aku menyadari bahwa aku selalu bersikap jahat padamu, menentang perintahmu, dan memberikan kerutan di dahimu. Aku selalu membuatmu marah, membuatmu kecewa dan selalu membuatmu bekerja mati-matian demi hal yang aku inginkan. Aku meremehkanmu dikala aku mendengar keluhanmu. Dan aku membuat ulah dikala dirimu sudah sulit untuk menahanku.
          Aku menganggapmu pengganggu disaat kau mencoba menjagaku. Aku menuduhmu tidak peduli disaat kau berusaha menunjukkan tanggung jawabmu. Dan aku menuduhmu kejam hanya karena kesalahanmu yang satu itu.
          Dad, I really really really love you and I miss you so bad
          Aku bahkan kehilangan salah satu penyanggaku dikala Ayah pergi. Dan aku menghabiskan waktuku untuk menyesali apa yang telah terjadi pada kita. I wanna hold you tightest, just for a second. I miss being the girl you loved.
          Aku bukan penyair, bukan penulis lagu. Aku tidak bisa menulis indah untuk memujamu dan membuktiikan betapa aku ingin kamu ada di sini. Aku tidak mengeluh, aku hanya bermimpi, andai Tuhan memberiku kesempatan untuk bertemu denganmu lagi, andai Tuhan memberiku waktu untuk menunjukkan betapa aku menyayangimu, andai Tuhan memberiku satu kali lagi pertemuan denganmu agar aku bisa memohon maaf atas semuanya.
          Andai Tuhan membiarkan aku memelukmu sekali lagi.
          Aku yakin, Ayah telah tenang di sana. Dan Ayah akan menjagaku dari atas sana. Ayah selalu ada di dalam hati dan kekuatanku. Dan Ayah telah menyiapkan senyuman di kala aku bisa membuatmu bangga.
          Jaga aku dari tempat Ayah sekarang. Beri aku semangat yang dulu berapi-api di masa muda Ayah. Aku yakin aku mampu menjadi seperti Ayah. Dan mengukir senyum tertunda di bibir Ayah.

          I love you, Dad. Never ever ever ever stop for loving you. I wanna keep Mom in my hand. Cause, I love you both, and it will never change.

Dengan air mata, tanpa luka
Hikmatul Husna
Read More

Welcome to my little world

Diberdayakan oleh Blogger.

Temukan Aku di...

Followers

© Bienvenue, AllRightsReserved.

Designed by ScreenWritersArena