Welcome to my little world

Kamis, 13 Januari 2022

Flower Crown

"Sudah?"

"Belum." 

"Sudah?"

"Belum."

"Sudah?!"

"Belum, Lei."

Bocah kecil yang dipanggil Lei itu mendengus keras-keras. Ia menghempaskan tubuhnya di rerumputan dengan jengkel. Bibirnya mengerucut tanda kekesalannya. "Kainan.... Sudah?"

Tidak ada jawaban. Maka semakin dongkol hati Leigh.

Leigh mengamati langit yang mulai menggiring awan ke atasnya. Setidaknya rindang membuat suasana hatinya tidak begitu jelek. Semetara bocah empat tahun itu membayangkan bentuk awan, laki-laki yang seumuran dengannya di sampingnya sibuk merangkai bunga-bunga mawar yang baru berkembang. Rengekan Leigh tentu saja tidak membantunya sama sekali. Beberapa saat kemudian senyuman dua sudut bibirnya mengembang. "Sudah!"

Leigh seketika melonjak girang. Ia bangun secepat kilat dari rebahnya. "Ha? Sudah?!"

Kainan menatapnya dengan mata berbina. Ia mengangguk cepat dan menunjukkan hasil karyanya. Mahkota dari bunga mawar dan putih yang dililitnya satu persatu membentuk lingkaran. Hati Leigh jelas membuncah. Ia bersorak kegirangan, bertepuk tangan antusias.

Tangan Kainan merapikan rambut ikal Leigh, surai-surai coklatnya yang jatuh di wajah disibakkan lembut. Dengan hati-hati Kainan memasangkan mahkota buatannya di kepala Leigh.

"Cantik." Ujar Kainan. Leigh tersipu malu.

Kainan meraih jemari Leigh, memasangkan cincin dari lilitan mawar yang sama di jemari manis Leigh. Kelopaknya terlihat begitu besar di jari mungil gadis itu. Leigh terpana melihat cincin di jemarinya. Berulang kali ia membolak-balik tangannya.

"Leigh, dua puluh tahun lagi, menikah denganku ya." seru Kainan. Anak yang bahkan baru bisa bicara kemarin sore itu menunjuk cincin Leigh. "Kan aku sudah memberimu cincin duluan."

Leigh tertawa kecil. Dua pipinya bersemu dengan dada yang berdebar. "Iya." jawabnya.

Tawa mereka pecah, dengan dua pasang tangan mungil yang saling menggenggam.

"Nona Leigh, ayo masuk. Sudah sore!" seru seseorang dari kejauhan.

Mae, pelayan muda keluarga Scott berlari dari dalam rumah mendekati tempat nona mudanya bermain sepanjang siang. "Nona Leigh, ayo masuk. Sudah sore!"

Leigh mengalihkan pandangan kepadanya, dan menganggukkan kepala. Ia kembali menatap padang kosong di sampingnya, seolah ada sesuatu yang menarik perhatiannya di sana. Lantas, ia memeluk dirinya sendiri dan tersenyum lebar. "Kainan, besok kita bermain lagi, ya."

Mae mengernyitkan dahi, terkejut sekaligus bingung bukan main.

"Nona bicara dengan sia-"

"Ayo, Mae," ajak Leigh, memotog pertanyaan Mae. Leigh beranjak dari duduknya dan menggenggam tangan pelayannya, "Mama Papa sudah datang?"

"Belum, nona. Mereka akan datang dua hari lagi." jawab Mae. Tangannya menyentuh bunga mawar di kepala Leigh, "cantik sekali."

Leigh mendesah. Makan malamnya akan sendiri lagi.

~


Footnote: Jadi, siapa yang membuatkan mahkota di kepala Leigh?

Read More

Welcome to my little world

Diberdayakan oleh Blogger.

Temukan Aku di...

Followers

© Bienvenue, AllRightsReserved.

Designed by ScreenWritersArena