Aku Bingung

Yogyakarta, 18 April 2019

"Dia bukan siapa-siapa ko. Cuma teman. Tidak perlu curiga seperti itu," sanggahmu

Iya, aku tau kok. Aku tau bagaimana ceritamu tentang dia. Kalian bersahabat sejak masa sekolah. Iya, aku tau. Tidak ada cinta antara kalian. Aku tau juga. Karena itu yang selalu kamu ceritakan padaku.

Aku hanya bingung. Tolong jelaskan, bagaimana kamu akan menjelaskan senyumanmy itu yang selalu otomatis muncul dan merekah begitu saja ketika tidak sengaja bertemu dengannya? Bagaimana kamu menjelaskan kecepatanmu yang dengan sigap mengangkat telepon darinya atau membalas pesannya? Kemudian bagaimana kamu menjelaskan betapa sering kamu tanpa sengaja menceritakan tentang dia atau mengira-kira bagaimana pendapatnya tentang banyak hal dengan semangat berapi-api?

Ah, mungkin karena kalian sudah mengenal begitu lama. Iya, tentu saja. Dua orang yang saling mengenal dan sering bersama dalam waktu yang lama pasti bisa sangat dekat dan tidak akan lupa. Mungkin memang seperti itu.

Aku selalu menenangkan hatiku dengan cara itu

Tapi berbeda dengan sekarang.

Lalu pada acara reuni itu, dia menyanyikan sebuah lagu. Ketika namanya dipanggil, kamu mungkin tidak menyadari bahwa aku langsung memperhatikanmu. Kamu terlalu fokus pada senyuman itu dan matamu yang berbinar itu mengikuti langkahnya menuju panggung. Dan ketika dia mulai memetik gitar dan mulai bermain intro lagunya dan selanjutnya dan selanjutnya, kamu lupa segalanya. Lupa kalau di sana ada aku, di sampingmu. Menatap matamu yang tanpa kedip memandanginya dan senyummu itu, seperti kamu mendapatkan seluruh dunia hanya dengan memandangnya.

Aku tau. Kamu mencintainya. Masih mencintainya. Selalu seperti itu dan tidak pernah tidak. Aku tau kok. Semua terlihat jelas. Sangat jelas dari bagaimana caramu melihatnya, bagaimana reaksimu saat mendengar namanya disebut. Tidak ada yang bisa menyembunyikan cinta sebesar itu. Saat ini, aku bingung. Apakah aku harus sedih atau aku harus lega karena kecurigaanku selama ini ternyata benar.

Kemudian kalau cinta itu masih penuh untuk dia, maka untukku kamu sisakan berapa?

Dan, iya. Kapan kamu bisa menerima kenyataan kalau dia sekarang sudah resmi menjadi milik seseorang (yang bukan kamu)?