Welcome to my little world

Jumat, 18 Juni 2021

Dari Seorang Gadis untuk Jiwa Bapaknya

 Yogyakarta, 18 Juni 2021

Pak, aku takut menangis saat menulis ini. 
Tapi hari ini aku ingin menuliskan catatan untuk pria yang sangat kucintai, maka aku menuliskan catatan ini untuk Bapak. Iya, Bapak, karena sampai detik ini pun hati kecil gadismu ini tidak pernah mempercayakan perasaan sakral itu pada siapapun, kecuali Bapak. Hanya Bapak yang berhasil membuatku jatuh cinta sejatuh-jatuhnya.

Tak pernah luput dari ingatanku bagaimana Bapak tersenyum padaku, memelukku, mencium dahiku penuh sayang, serta suara Bapak yang selalu membisikiku dengan kata-kata penyemangat. Segalanya tentang Bapak, aku tidak pernah lupa. Aku sampai mati rindu denganmu, Pak.

Dunia ini rasanya gelap tanpa Bapak, karena selama ini Bapak adalah cahayaku yang paling terang. Hatimu adalah tempatku berbaring dengan nyenyak, nyaman, serta aman. Tidak ada tempat luar biasa selain berada dalam pelukanmu, Pak. Cinta ini benar-benar tak bisa diungkapkan dengan kata-kata.

Tapi mereka memintaku untuk "just say it" katakan saja cintaku ini, tapi mengatakannya tanpa melihat sosokmu bahkan lebih sulit daripada menulis seribu catatan tentang benda-benda dalam satu hari, Pak. Berjam-jam aku hanya bisa mematung di depan buku catatan dan penaku. Bingung harus mulai dari mana catatan ini karena aku tau aku akan menangis saat menulisnya ー sama seperti semua tulisan yang kubuat untukmu.

Pak, terimakasih untuk terus menjagaku dalam mimpi. Maaf doa-doaku begitu jarang kulantunkan padamu, karena aku terlalu lelah menjadi melankolis dan menangis sendirian di kamar karena rindu padamu. Tapi ketahuilah Pak, setiap helaan nafasku, selalu kudedikasikan untuk kedamaian jiwamu di pangkuanNya.

Ada detik dimana anak gadismu ini berusaha untuk menyangkal rasa rindu padamu dengan mengulang kalimat "Aku ikhlas dan aku rela" tapi seseorang pernah mengatakan padaku, kalau semakin sering kita mengucapkan sesuatu maka semakin ucapan itu menjadi tidak berarti. Dan semakin aku mengatakan pada diriku sendiri kalau aku ikhlas dan rela, semakin aku tak bisa melepaskan seluruh kengan itu, Pak.

Pahit sekali rasanya jika harus mengulang seluruh kenangan itu, tapi semakin aku mencoba untuk menahannya semakn mereka menyerbuku dengan perasaan-perasaan yang pasti akan menguras air mata. Jadi, aku mulai belajar untuk membiasakan diri dengan kenangan itu, kuterima mereka dengan hati terbuka lebar meski tangan-tangan mereka menenteng pisau untuk ditancap pada hatiku. Karena jika aku tidak membiasakan diri, Pak, aku hanya akan terlihat seperti gadis lemah. Dan aku tidak mau menjadi gadis lemah bagimu. Kamu selalu mengajarkanku untuk menjadi kuat dalam hidup dan aku akan memulainya dengan menerima kenanganmu, Pak.

Mereka semua kenangan indah, tapi jadi menyakitkan saat engkau tidak ada di sini bersamaku untuk mengenangnya kembali.

Akhir dari surat ini, Pak. Aku hanya ingin berkisah sedikit tentang kondisiku sekarang. Sebentar lagi aku akhirnya lulus dalam menempuh pendidikanku yang penuh drama ini. Aku masih bingung apa yang akan aku lakukan setelah ini. Untuk saat ini aku akan melanjutkan semua yang aku kerjakan hingga aku menemukan kegiatan baru yang lebih baik. Percayalah, Pak, cintaku pada Bapak akan selalu menjadi penyemangatku untuk terus maju, mengambil resiko, dan menentang mereka yang meremehkan mimpiku ini. Karena aku tau Pak, engkau tak pernah meninggalkanku.

Jiwamu selalu ada di sampingku.

Aku merindukanmu, Pak. Teramat sangat mencintaimu.



Salam cinta.
Dari gadis kecil yang Kau ajari bermimpi dan mencinta.

0 komentar:

Welcome to my little world

Diberdayakan oleh Blogger.

Temukan Aku di...

Followers

© Bienvenue, AllRightsReserved.

Designed by ScreenWritersArena