Yogyakarta, 18 Januari 2018
Kepada Kamu yang masih sering berlalu lalang di hatiku.
Aku sedang berpikir. Kemudian tak berhenti berpikir. Mengapa harus jatuh cinta kepadamu? Mengapa kamu? Mengapa tidak dengan orang lain saja?
Mana aku tau kepada siapa hatiku akan menuju? Bagaimana aku bisa memilih untuk siapa aku akan memberikan segenggam rinduku hari demi hari?
Aku juga tidak tau, apakah hatimu akan singgah menuju hatiku? Jika iya, apakah memutuskan untuk tinggal dalam jangka waktu yang lama? Selama Kamu mampu? Atau justru hanya sejenak? Hanya sekedar melepas penat sebelum melanjutkan perjalanan? Lalu melanjutkan mencari apa yang kamu butuhkan?
Apa saja yang perlu aku persiapkan agar Kamu mampu berlama-lama di dalam hatiku? Aku ingin Kamu tinggal di sini dengan senyaman mungkin.
Ah iya, hatiku berdebu dan banyak yang harus dibenahi. Jika Kamu mau, aku ingin menambahkan beberapa aksesoris pemanis untuk melengkapi dan sekaligus memperindah setiap sudut hati ini. Apa yang Kamu butuhkan?
Aku memang tak punya kemewahan yang gemerlap untuk mempercantik hati ini. Mungkin aku kaan menambahkan penghangat. Karena hatiku memang cukup dingin. Hampir di sepanjang waktu. Akan kutambah lemari penyimpan makanan dan mminuman. Kamu suka teh? Teh apa? Teh hijau? Teh hitam? Atau Teh Chamomile yang sedang ramai dibicarakan itu?
Ah, aku ingin menulis surat ini lebih panjang lagi. Tapi nampaknya kamu akan segera tiba. Aku lebih baik bersiap terlebih dahulu. Mempersiapkan segala yang mungkin akan kamu butuhkan saat kamu ada di hatiku. Semoga Kamu betah dan merasa nyaman, hingga kahirnya kamu memutuskan untuk menetap dan tinggal di hatiku selama waktu yang kamu mampu. Tidak, aku tidak akan menuntutmu untuk selamanya. Karena selamanya adalah jangka waktu yang sangat lama. Aku takut kamu tidak bisa memenuhinya. Semoga kamu betah ya.
Dari aku yang sedang mempersiapkan kedatanganmu
Hari ke 5
0 komentar:
Posting Komentar