Yogyakarta, 27 Januari 2018
Kesekian kalinya untukmu, Laki-laki pemilik senyum yang ingin aku lihat lagi dan lagi. Hari ini hujan turun dengan sangat bersemangat. Seperti memang ditumpahkan begitu saja.Tapi aku senang, karena memang kan aku senang sekali pada hujan.
Beberapa hari sebelum menulis surat ini, aku tidak sengaja berpikir tentang Hakuna Matata kemudian aku menggambarkan lambangnya beberapa kali di buku coret-coretku. Seperti yang Kamu tau, aku suka dengan simbol-simbol, semacam filosofi yang selalu ingin aku pahami.
Hakuna Matata adalah ungkapan Swahili yang berarti There are no worries yang bentuknya mirip kunci G ini menganalogikan sebagai ajakan untuk lebih "menerima" ketika hidup membawa kita pada fase terbawah. Ini mengajariku cara lain bersyukur atas apapun yang terjadi, tidak terlalu khawatir pada hal-hal yang belum tentu akan terjadi. Dan mempercayakan hidup padaNya sang Maha Segala. Hingga aku tak perlu mengutuk cemas atau memaki kesedihan yang sering datang menggangguku.
Hey, Kamu laki-laki yang memiliki senyum yang ingin kulihat lagi dan lagi. Tau kah jika Kamu telah mengajariku cara menikmati suka dan hal-hal yang menyertainya. Katamu "Ini berkat, bukan untuk dipertanyakan mengapa. Cukup nikmati saja tanpa beban."
Kamu pernah bilang juga "Ketika kebahagiaan sulit ditemui, maka saat sedang bahagia nikmatilah. Jangan pernah menunggu ia pergi dan penyesalan datang." Dan kurasa Kamu benar.
Hey, Kamu laki-laki pemiliki senyum yang ingin kulihat lagi dan lagi. Terimakasih untuk percakapan-percakapan kita selama ini., juga senyummu, yang menyemangati hari-hariku. Jadi biarkan saja aku tetap menyukainya dan merindukannya selalu. Terimakasih telah mengijinkanku menikmati berkat itu.
Aku, yang tak lagi khawatir dengan perasaan-perasaan yang kumiliki kepadamu.
Hari ke 14
0 komentar:
Posting Komentar