Kita Bukan CInta dan Rangga

#30HariMenulisSuratCinta

Yogyakarta, 19 Mei 2017

Kamu bukan Rangga dan aku bukan Cinta. Aku tau kamu menyadari hal ini, tapi aku ingin menyampaikan kalimat di bawah ini untuk kamu.

Kamu bukan Rangga, jadi jangan pernah merasa keren jika kamu memutuskan untuk pergi begitu saja. Dan aku bukan Cinta yang setelah ratusan purnama tetap menunggu dan berharap untuk oang yang telah pergi begitu saja. Selain itu, karena kamu bukanlah Rangga. Jangan pernah kembali setelah kamu dan berbagai alasan yang kau simpan sendiri itu, tak ada tempat untuk kembali. Karena seperti yang sudah kamu tau, aku bukanlah Cinta yang akan memberikan kesempatan untuk orang yang sama.

Kau tau, untuk pertama kalinya aku menyadari bahwa cerita Cinta di dalam film itu terlalu klise. Nyari tidak mungkin, walau mungkin akan tetap ada orang yang melakukannya. Aku ingin berhenti memikirkan film itu. Namun sayangnya tidak bisa.

Aku berfikir bagaimana jika ternyata kisah kita ini akan berakhir sama? Memang belum ada belasan tahun, namun bagaimana setelah selama ini kamu kembali? Dan entah harus senang ataupun berduka. Bagaimana jika perasaanku tidak berubah? Menyeramkan, kan? Dan aku mungkin tidak akan memberimu kesempatan untuk kembali, aku akan mencoba bijaksana dan berdamai denganmu, tetapi tidak untuk kisah yang kedua kalinya bersamamu. Karena berdamai dengan merajat cerita yang sama itu berbeda.

Kau mungkin punya alasan yang kuat saat kau pergi, dan aku pun juga punya alasan mengapa jika kau kembali aku tidak akan menerima mu lagi.

Jadi, seperti bagian akhir dari sebuah film. Anggaplah kisah kita ini tragedi karena tidak berakhir bahagia dan romantis. Aku tidak akan mengutukmu ataupun menyesali kehadiranmu yang pernah ada.

Karena, kau tau? Tidak ada perempuan yang antagonis selamanya begitu pula dengan protagonis. Tergantung dari sisi mana kau memandangnya.

Atas dasar inilah aku akan memaafkanmu tapi tidak untu memberikan kesempatan untukmu.

Dari aku yang bukan Cinta. Hehe.

~ 

Hari ke 27