#30HariMenulisSuratCinta
Yogyakarta, 18 Mei 2017
Halo, sebelum membaca lebih lanjut, surat kali ini bukan untukmu lagi. Aku ingin menuliskan hal-hal lain. Mungkin aku sudah agak bosan menulis untukmu. makanya aku menulis tentang hal-hal lain. Tidak melulu tentangmu, ya waktu hampir semua tentangmu.
Oke, saatnya aku berubah menjadi Pocahontas (Padahal dulu aku jadi Abu)
Surat kali ini ku kirimkan untuk segerombolan Putri yang sangat baik. Panggil saja mereka Aurora, Cinderella, Belle, Ariel, Rapunzel, dan Jasmine. Putri-putri yang lumayan bisa membuat ricuh seisi cafe saat bertemu, dan juga penuh energi seakan tidak kenal lelah.
Putri-putri yang selama beberapa tahun sudah menyediakan banyak waktu untuk menemaniku, mematahkan semua anggapan dan ketakutan bahwa tidak akan memiliki orang untuk bersandar ketika lelah menghampiri, tidak memiliki siapapun untuk berbagi baik berbagi kesedihan ataupun kebahagiaan. Putri-putri yang selalu menyadarkan aku bahwa hidup tidak melulu tentang pasangan, bahwa tertawa tidak harus dengan pasangan dan bahwa tempat romantis harus didatangi berdua. Putri-putri yang entah mengapa tetap bersama walau akupn menyadari tidak sedikit aku bertingkah menyebalkan, sering sekali aku bertingkah semauku sendiri.
Segerombolan wanita yang selalu ada tanpa lelah, tanpa pernah bosan selalu setia bahkan ketika perlahan dia pergi dan berlalu, tapi mereka tetap sama dan tetap ada. Tetap menguatkan satu sama lain, walau kadang sendirinya tidak cukup kuat tapi tetap berusaha menguatkan berusaha menenangkan ketika gundah perlahan datang dan awan kelabu mulai mendominasi.
Setidaknya sebelum semua berlalu, kali ini aku barkan mereka membaca tulisan yang memang sudah kusiapkan untuk mereka ini.
Terimakasih untuk Aurora dan Rapunzel yang mau menemaniku sampai kadang lewat tengah malam hanya untuk berbincang-bincang di sekitar jalan Praawirotaman tempat kesukaan kita. Sudah mau menjemput dan mengantarkanku pulang. Memang Pocahontas yang satu ini agak sedikit manja.
Terimakasih Belle dan Ariel yang mau jadi korban kejailanku dan kalian tidak pernah marah saat aku melakukannya. Hehe. Mungkin kalau kalian tega membalas kejailanku, aku yang akan kalah.
Terimakasih Cinderella yang selalu memaklumi dan memahami bahwa Pocahontas ini tidak pernah dewasa. Saking pahamnya, Cinderella selalu menemani Pocahontas saat mulai membuat ulah. Kadang menasehati jika sudah mulai melampaui batasan jail, kadang membantu menjaili yang lain.
Terimakasih Jasmine yang selalu berbagi cerita tentang Alladin dan memberi banya nasehat tentang cinta walau kisahmu pun belum bahagia. Namun aku selalu berdoa semoga kisahmu berakhir bahagia sesuai dengan yang kamu inginkan.
Aku biarkan mereka tau bahwa aku berbahagia karena setidaknya di dalam lembaran ceritaku ada nama dan sepenggal kisah tentang mereka.
Aku membiarkan mereka tahu bahwa aku bahagia, bahkan jika waktu luang yag kita miliki untuk sekedar berjumpa saja sangat sedikit. Aku tidak pernah menyesal berbagi cerita dengan mereka.
Aku akan membiarkan mereka tau, bahwa aku bahagia. Walau bersama mereka tidak selalu tentang tawa, tapi setidaknya semua air mata akan berubah menjad tawa di akhir. Tidak jarang menjadi ejekan pula.
Terimakasih sudah mau datang. Terimakasih sudah mau berbagi. Terimakasih sudah mau saling menguatkan.
Entah, aku tidak mau berkata akan selamanya. Aku juga tidak berani menjanjikan selamanya. Karena aku sendiri tidak tau jangka waktu selamanya itu akan menjadi seberapa lama. Aku juga tidak akan meminta "selamanya" dari kalian. Karena aku takut selamanya itu tidak akan pernah ada.
Dari Pocahontas, yang sudah mau menjadi salah satu putri. Bukan menjadi Abu lagi.
~
Hari 26
0 komentar:
Posting Komentar