#30HariMenulisSuratCinta
Yogyakarta,
18 November 2016
Kalau kamu membaca ini, kamu pasti mengerti rasanya rindu,
tapi tidak bisa mengatakannya padamu.
Baiklah, mungkin bukan rindu tentangmu, tapi tentang
kehangatan perbincangan kita. Bukan orangnya. Kalau memang iya, kalau memang
aku hanya rindu peristiwanya dan bukan orangnya, bukan kamu. Bisakah kamu
datang dan kita berkirim pesan lagi? Aku berjanji tidak akan menyinggung
tentang kita. Jika kita adalah masa lalu. Jadai memang tidak sebaiknya hidup
disitu.
Mungkin kita akan bercerita saja, mengenang cerita kita. Tentang
semua tawa yang sudah kita lewati bersama, tentang semua pertengkaran yang
membuatku kadang tertawa karena alasan-alasannya, tentang film-film yang pernah
kita bicarakan, lalu menertawakan semuanya.
Jangan khawatir, aku akan menjaga hatiu untuk tidak jatuh
padamu, begitu juga harusnya kamu.
Kita akan bertemu sebagai seseorang yang hanya sama-sama rindu
dengan perbincangan kita. Bukan orangnya, bukan hatinya.
Bisakah kita lakukan
itu kapan-kapan?
Dari pengagummu. Perindu lawakanmu
Hari ke 9
0 komentar:
Posting Komentar