Minggu, 20 November 2016
Surat Terlambat
Aku Ingin
Sabtu, 19 November 2016
Kalau Kamu Membaca Ini
Jumat, 18 November 2016
Cinta Yang Lain
#30HariMenulisSuratCinta
Yogyakarta, 17 November 2016
Teruntuk Kamu.
Cinta Yang Lain.
Aku mengenalmu cukup lama, cukup dekat, dan cukup akrab. Kita sering menghabiskan waktu bersama, menyesuaikan satu sama lain, dan saling mengisi celah ke kosongan. Bukan perkara mudah bagiku menerima sosokmu di tengah kebiasaanku menyendiri.
Aku, si Perempuan Keras Kepala, dengan malu-malu melunakkan diriku sendiri untuk menerima kehadiranmu. Aku yang biasa berteman dengan bayangan, mulai membuka sisi sebelahku untuk kamu tempati. Dan aku, yang sulit bicara dengan gamblang, sulit kehilangan kendali saat aku bersamamu.
Kamu mengenalkan aku pada cinta yang lain daripada cinta yang ku kenal dulu. Kamu menghadirkan cinta yang penuh tawa, hangat, kasih sayang, perhatian, dan menyenangkan. Aku selalu merasa nyaman saat aku berada di sampingmu. Kupikir ini hnya sebuah mimpi, suatu cinta yang indah yang hampir tidak pernah kubayangkan akan kudapat.
Kamu membuatku merasa sensasi menggelitik pada perutku setiap ku melihatmu. Aku dapat merasakannya, degup jantung yang semakim kencang, jemari yang gemetar. Perlakuanmu padaku selalu manis dan hampir aku tidak bisa mencelanya sedikitpun.
Kamu, cinta yang lain, cinta yang indah, dan sangat seperti mimpi. Aku berharap kita akan selalu bersama dan jangan pernah berubah.
Tertanda,
Aku yang jatuh padamu.
Hari ke 8
Kamis, 17 November 2016
Dewa Cinta
#30HariMenulisSuratCinta
Yogyakarta, 16 November 2016
Dewa Cinta
Karena hai sudah terlalu biasa, aku tidak akan mengucapkannya padamu, kali ini. Aku sudah terbiasa memandangimi dari kejauhan, mencoba untuk mengalahkan rasa takut dan tetap berdiri di balik kerumunan orang disekitarmu.
Aku tidak pandai menukis, juga bukan peramu kata romantis, sering kali berpikir logis bahwa kamu memang tak tersentuh. Kamu seperti sesuatu dibalik kaca etalase, terlihat menggiurkan, namun tidak bisa dijamah. Dan aku hanya mengamati dari kejauhan, menikmati keindahanmu.
Hei, taukah kamu bahwa aku memujamu? Menjadikanmu seperti matahari dan aku bumi yang hanya bisa berkeliling di sumbuku tanpa bisa mendekatimu. Kamu seperti pusat kehidupan dan semangatku. Mungkin kamu adalah Dewa Cinta untukku.
Aku tidak pernah berhenti memandngimu, walaupun kamu berada di sekitarku. Dan aku tidak pernah berhenti menutupinya dengan topeng-ku. Aku menjaga agar tidak ada yang melihatku begitu mengagumi mu. Dan parahnya, kamu tahu bahwa aku dan kamu sangat dekat jaraknya.
Di mata orang mungkin kita hanya berteman, bercanda, dan tertawa layaknya sahabat. Dan aku memang sengaja membuatnya tampak seperti itu.
Dewa Cinta taukah bahwa aku meyakini sesuatu antara kita? Aku yakin bahwa meskipun aku menutupinya darimu dan semua orang, juga bersikap seolah-olah tidak ada apa-apa. Namun aku yakin bahwa kamu tau kenyataan tentang perasaanku ini padamu. Kamu tau tentang sesuatu yang lain di antara kita. Bisakah kita perjelas saja?
Sekian
Hari ke 7
Selasa, 15 November 2016
Selamat Ulang Tahun, Kamu
Surat Untuk Cinta
Minggu, 13 November 2016
Untuk Teman Kecilku
Sabtu, 12 November 2016
Malam dan Manusia Kelelawar
Jumat, 11 November 2016
Untukmu, Malamku
Kamis, 10 November 2016
Teruntuk, Kamu
Aku mencintaimu, wahai Kamu
Aku mencintai kesederhanaanmu, dan dengan cara yang juga sederhana
Selasa, 08 November 2016
Garis Senja
Sahabat. Sore ini kuamati dari kejauhan awan putih diudara yang terus berarak teriring angin yang memawa mereka semakin jauh. Pun dengan ombak laut yang berlarian menerjang karang belomba mencapai pantai. Awan dan ombak terus bergerak tak peduli mentari berpendar hebat.
Taukah kamu? Apa yang sebenarnya mereka cari? Taukah kamu? Apa yang sebenarnya mereka tuju? Kesatuanlah yang mereka cari. Senjalah yang mereka tuju.
Ombak dan awan
Ombak dan awan bersatu saat senja tiba. Membentuk garis senja yang mengisyaratkan ketenangan. Dan begitulah kita.
Aku yang seperti ombak. Dengan ego keras memecah karang. Juga kamu, yang bagai awan. Limbung terbawa arah angin. Akhirnya kita dipersatukan disini. Dibatas senja persahabatan. Meski setelah senja malam akan segera tiba. Gelap akan segera datang.
Jangan takut. Tak boleh merapuh. Karena kita, sahabatku akan selalu satu selamanya. Kita tetap satu. Berdiri pada satu garis lurus yang akan menuntun kita untuk saling menjaga, saling melindungi, dan saling melengkapi.
Karena sahabatku, sejauh apapun aku akan mengarungi laut lepas, sejauh apapun kamu akan terbang menyusuri udara bebas. Percayalah kita akan dipertemukan kembali. Layaknya awan dan ombak yang selalu bersatu lagi saat senja tiba. Karena nya aku dan kamu sahabatku kita adalah satu. Selamanya akan tetap satu
Welcome to my little world