Mimpi

Yogyakarta, 17 November 2018

Selamat malam, Bintang. Bagaimana kabarmu sekarang? Semoga selalu bahagia ya Bintang bersama dengan Langit. Ah, pasti kamu bahagia bersama Langit. Aku tau kamu itu yang terbaik jadi pasti Langit akan selalu membuatmu bahagia kan Bintang?

Bintang, kamu tau tidak? Aku beberapa hari ini terus memimpikanmu. Kemudian aku bingung aku harus bahagia atau bersedih. Iya aku bingung. Karena aku bahagia salah satu doa ku agar bisa bertemu denganmu walau hanya dalam mimpi itu terwujud dan makin bahagiaya lagi dalam mimpi itu Bintang dan aku sangat akrab tidak seperti dulu yang selalu saling membentak. Sedihnya karena bukannya rinduku padamu berkurang, namun rinduku semakin memuncak dan aku semakin bingung bagaimana cara mengatasinya. 

Bintang, orang-orang sering bilang kalau aku merindukanmu aku cukup datang ke tempatmu sekarang atau paling tidak mengirimkanmu doa. Tapi aku sudah melakukan semua itu dan masih saja tetap merindukanmu. Bahkan sepertinya tidak pernah berkurang malah semakin menumpuk dan menumpuk.Sampai akhirnya pasti kamu tau beberapa hari yang aku berkunjung ke tempatmu secara berturut-turut. Mungkin sampai sekarang tempatmu itu masih tercium bau tissu basah yang aku pakai untuk membersihkannya. Iya, aku selalu datang ke tempatmu tanpa persiapan, jadi aku membersihkan dengan apa yang ada di tasku saja.Maaf ya Bintang.

Bintang, maafkan Bulan belum bisa menemaniku untuk mengunjungimu. Beberapa kali Bulan mengatakan ingin ikut mengunjungimu tapi pasti ada saja kendalanya. Bulan akhir-akhir ini semakin sibuk Bintang. Aku saja sekarang jarang bertemu dan membahas hal-hal yang dulu kita bertiga bahas sampai berjam-jam itu. Bulan sekarang sibuk dengan pekerjaannya yang sangat meyita waktu itu. Padahal aku sangat ingin membahas Pagi ku yang baru bersama Bulan. Jadi bolehkah aku membahas Pagi ku yang baru bersamamu saja, Bintang?

Bintang, aku sedih. Aku ingin banyak sekali bercerita bersamamu. Aku ingin sekali mencurahkan semuanya kepadamu. Karena beberapa kali aku bercerita kepada Bulan tapi Bulan menunjukkan rasa tidak setujunya dan seperti tidak ingin membahasnya. Bintang tau kan kalau Bulan sudah tidak setuju memang itu sudah keputusan yang final? Nah, tapi untuk ini kenapa aku tidak setuju dengan pendapat Bulan ya Bintang? Aku ingin menjalankan pedapatku sendiri. Benar kamu dulu Bintang, kalau aku harus berusaha mengutarakan pendapatku bukan hanya menurut-menurut saja. Jadi gini ya rasanya kalau memang dari dulu tidak bisa mengutarakan pendapat. Sekarang aku tidak tau bagaimana caranya.

Bintang, aku rindu sekali padamu. Nanti saat aku tidur kamu mau kan datang lagi ke mimpiku? Kita nanti bersenang-senang lagi seperti di mimpi beberapa hari yang lalu. Kita nanti bercanda lagi bertiga di dalam mimpi. Kita nanti saling mengejek lagi dalam mimpi. Kali ini aku akan mengajarimu bagaimana menggunakan aplikasi whatsapp seperti yang kita bahas dalam mimpi terakhirku tentang kamu. Iya Bintang aku selalu mengingat mimpi-mimpi yang ada kamu di sana. Kadang aku catat dalam buku catatan harianku agar aku tidak lupa dengan kenangan yang pernah kita lalui walaupun hanya dalam mimpi. Karena dengan begitu aku masih bisa merasakan kalau kamu masih ada di sini. Maafkan aku ya Bintang aku melakukan itu.

Bintang, sampaikan pada Langit maafku karena aku masih selalu berharap ada kamu di sini. Sampaikan pada Langit kalau aku sebenarnya juga menyayangimu, dan aku menyesal dengan semua yang aku lakukan saat kamu masih ada di dekatku. Sampaikan salamku juga pada Langit ya Bintang. Ah iya seperti biasa kalau kamu tidak bisa membaca surat ini, minta tolonglah pada Langit untuk membacakannya. Aku yakin pasti Langit dengan senang hati akan membantumu. 

Bintang, sudah dulu ya. Aku ingin cepat-cepat tidur. Dengan harapan aku bisa cepat-cepat bertemu denganmu dalam mimpi. Aku harap. Ah iya, salam dari Bulan untukmu Bintang. Kami merindukanmu. Sangat. Semoga kamu selalu bahagia dengan Langit ya.

Salam