Yogyakarta, 13 Agustus 2018
Kadang ya aku rindu kamu
Ketika kita sering ngobrol dan tertawa, dulu. Ketika kita berdua duduk berhadapan dengan secangkit kopi di hadapanmu dan secangkir teh di depanku. Rindu mendengarkan candaanmu yang seperti komik komedi berjalan yang memiliki banyak episode lucu seakan tak ada habisnya.
Atau rindu ketika karaoke berdua, denan suaramu yang katamu seadanya itu dan lebih sering falsnya. Tapi yang aku herankan kamu tetap saja percaya diri berteriak-teriak dengan entah itu lagu apa dan kamu menyanyikannya dengan nada apa. Saat lagunya bahagia kamu ikut loncat-loncat. Dan saat lagunya sedih ekspresi wajahmu juga ikut sok sedih. Dan asal kamu tau itu menyebalkan jika dilihat.
Suaramu itu fals, sudah begitu ekspresi sedihmu itu menggelikan. Tapi entah kenapa aku selalu saja mau melakukannya lagi sesering mungkin bersama denganmu.
Kita pernah begitu dekat. Seperti sepasang sendal mungkin. Tanpa salah satunya, masih bisa digunakan dengan sendal yang lain. Tapi kurang nyaman untuk digunakan.
Kadang, aku rindu kamu. Rinsu meluangkan waktu berdua, bersama dengan kamu.
Dan, bolehkah sebentar saja. Aku ingin kembali merasakan semua itu.
sekali lagi saja.
Seperti saat itu.
Lalu, kita lupakan lagi semuanya.
Seperti sekarang ini
0 komentar:
Posting Komentar