#30HariMenulisSuratCinta
Yogykarta, 21 Februari 2017
Mungkin kata pun tak akan pernah bisa
menggambarkan betapa aku mencintaimu. Untaian ronta pinta tak akan pula
menjadikan bagimu beban yang ada. Terjamah doa yang kuucap untuk cinta padamu
ayah. Pelajaran berharga tentang kehidupan yang tak bisa dibeli degan apapun. Pengalaman
hidup yang tak akan bisa terganti oleh nominal.
Ingin ku kecup keningmu saat lelap tidurmu,
tetapi aku malu untuk itu. Inginku membacakan puisihati tentang hidupku
denganmu, tetapi kau tak ada waktu. Karena dari pagi hingga senja selalu kau
habiskan untuk menghidupiku.
Tidakkah kau lelah? Tidakkah kau bosan? Banyak
keluh kesah pasti pasti ingin kau ucapkan. Namun tidak di depanku. Kau hanya
mau bercerita dan mencurahkan semua kepada-Nya.
Aku tidak pernah tega membuat hatimu
kecewa, sama saja membuat hatiku terluka. Maafkan aku belum bisa membuatmu
bangga. Terimakasih atas dukunganmu hingga akhir hayatmu sekarang.
Tuhan, adakah kau ciptakan seseorang
seperti ayahku? Pertemukanlah aku dengannya, maka mungkin itu dapat membuat
ayahku sedikit merasa bangga disana akan membuat ayahku tersenyum bahagia
disurga sana.
Tertanda, putrimu yang paling pandai
menghancurkan benda-benda disekitarnya, Ima.
~
Hari ke 19
0 komentar:
Posting Komentar