MENYERAH

 Yogyakarta, 30 Mei 2023

 

Aku pernah berkata, "bertahanlah semampumu" dan mungkin memang ini semampumu. Aku tidak akan memaksamu untuk tetap tinggal. Untuk apa aku memaksakan kalau ujungnya itu hanya membuat luka untuk kita berdua.

  

Terimakasih sudah mengenal pribadiku, mewarnai hariku, membagi waktu denganku. Terimakasih sudah mau kurepoti dengan kekanakanku. Aku tau pasti kamu sangat lelah menghadapiku yang lebih mirim anak Taman Kanak-kanak dibandingkan manusia dewasa yang sudah menginjak usia quarter life ini.

 

 Hei, Kamu. Sekarang kita seperti orang asing ya. Seperti orang yang ada di kerumunan lalu jalan saling berpapasan tapi tidak saling mengenal jadi ya diam saja langsung lewat. Saling tidak menatap. Pura-pura tidak ada apa-apa. Ya, setidaknya itu si yang aku rasakan. Aku tidak tau bagaimana yang kamu rasakan.

 

Katamu waktu itu kamu ingin berjuang agar kita bertahan lama. Tapi mungkin ukuran waktu lamanya aku dan kamu itu berbeda ya. Mungkin sebulan dua bulan itu masuknya kurun waktu yang lama untukmu ya/ Hingga kamu lelah untuk bertahan dan berjuang bersamaku.

 

Hei, Kamu. Sebenarnya aku sampai sekarang masih penasaran apa yang sudah aku lakukan hingga membuatmu bersikap seperti itu padaku, hingga membuatmu menjadi orang yang sangat asing?

 

Orang-orang sekitarmu bercerita padaku bahwa kamu sekarang sudah bersama dengan orang lain ya? Hahaha, lucu sekali kita. Apa itu alasanmu menjadi sangat ketus secara tiba-tiba begitu?

 

Aku sering bertanya-tanya kenapa bisa begitu? Apa yang membuatmu begitu? Apa salahnya aku? Orang-orang terdekatku saja bingung waktu aku mulai bercerita. Apa lagi aku. haha, memang suka melucu kamu itu. Pantas saja banyak yang nyaman denganmu.

 

Hai, manusia yang sama-sama menyukai langit. Apa kabar? Aku masih kadang mendoakan kebaikan menghampirimu. Ya, tidak bohong kalau kadang berharap karma juga menghampirimu. Tenang, aku sudah memaafkanmu. Tentu saja aku memaafkan. Tapi untuk melupakan it's whole different story. Sampai sekarang aku masih sering membaca ulang percakapan kita. Apalagi di bagian-bagian yang menyenangkan. Kemudian menyakiti diri sendiri dengan membaca percakapan ketusmu. ahahaha

 

Sudahlah, aku akhiri saja. Sebelum semakin kubuka aib kita. Semoga, kita menemukan bahagia kita masing-masing ya, Selamat tinggal. Aku Menyerah.

 

 ~