Yogyakarta, 20 Februari 2021
Untukmu seseorang yang namanya selalu kusebut dalam doa.
Mungkin bagimu aku adalah seseorang yang tak terlihat dan lebih ke tak pernah kamu anggap ada. Aku seperti bayangan yang mengikutimu tanpa kamu pedulikan kehadirannya. Hingga bagimu tidak akan sulit untukmu mengacuhkanku, walaupun aku berdiri di sampingmu dengan segala kelebihan yang ada.
Aku adalah wanita yang mengamatimu dari jauh mencoba membahagiakanmu dengan segenap rapalan doa yang selalu kupanjatkan di setiap sujudku dan selalu menjagamu dengan segala kemampuan yang aku punya. Sayang, kamu bahkan tidak tau kalau aku punya nama. Mungkin yang kamu tau hanyalah aku seorang gadis kesepian yang selalu duduk di dekat jendela sambil melamun sebagai teman.
Mungkin aku yang salah mencintaimu sedangkan kamu tidak punya niat sedikit pun untuk memberi kita waktu saling mengenal. Andaikan ada kesempatan aku akan bercerita tentang lebih-lebih yang aku punya agar kamu jatuh semakin dalam pelukanku.
Tapi nyatanya aku tidak punya keberanian untuk itu. Untuk hanya sekedar membuka mulut memanggil namamu yang sudah kuanggap seperti mantra penguatku dalam menjalani hari.
Mungkin keadaan tak berpihak pada jalan cerita cinta yang mungkin bisa kita ukir.
Yang mungkin perlu kamu tau.
Aku jatuh cinta padamu ketika mata kita bertemu di ruang musik kala hujan yang sangat deras itu turun dan menjebak kita semua di sana.
Aku; perempuan yang tidak pernah bosan memandang wajahmu.
0 komentar:
Posting Komentar