Yogyakarta, 18 April 2018
Dengar, jangan lakukan apa-apa, jangan berkata apa-apa. Cukup baca dan pahami saja dulu. Kamu tidak perlu membalasnya, tidak usah terlalu dipikirkan.
Kalau kamu butuh teman untuk bercerita, kamu punya emailku, punya semua sosial mediaku untuk membagikannya. Aku pasti akan membalasnya secepat yang mungkin aku bisa.
Kalau kamu butuh bahuku, selama memungkinkan aku juga bisa mengusahakan untuk ke sana. Bahuku untukmu kapan saja. Untuk bersandar ketika kamu lelah dengan dunia, atau untuk sekedar menyandarkan bahagia agar tidak berlebihan dalam menanggapinya. Mungkin itu tidak seberapa, tapi kadang hanya itu yang bisa aku lakukan untuk melihatmu kembali tertawa seperti biasanya.
Kalau kamu butuh saran, aku juga ada di sini, selalu di sini. Bukan untuk menunggumu kembali, bukan untuk membuatmu jatuh hati. Aku di sini hanya untuk sementara, ketika kamu membutuhkan, bukan untuk menetap di sana selamanya. Aku tidak berharap lebih, karena aku tau kamu juga tidak bisa memberikan lebih. Keadaan yang memang harus kita terima.
Kalau kamu ingin bantuanku, apa saja, sebutkan, katakan saja. Aku sediakan waktu dan pikiranku sebanyak aku bisa. Kalau tidak banyak membantu, setidaknya aku tetap ingin memastikan kalau kamu baik-baik saja.
Kalau kamu merasa sepi, seharusnya itu tidak perlu. Karena kamu harus tau, aku memperhatikanmu. Bukan, bukan seperti stalker itu, hanya sebagai seseorang yang ingin menjagamu. Aku tidak akan menyapamu, tidak akan melambaikan tangan, tidak akan menghubungimu. Selama kamu baik-baik saja, itu sudah cukup untukku. Kamu tidak pernah benar-benar sendiri, karena ada aku yang mungkin terlalu sering memikirkanmu. Tetapi, jangan memintaku untuk berhenti melakukannya, karena itu terjadi begitu saja aku sendiri tidak tau bagaimana untuk menghentikannya.
Kalau dia melukaimu, aku di sini. Katakan saja, biar kita bahas penyelesaiannya. Jangan khawatir, aku tidak akan melabraknya atau menjambak rambut panjangnya. Kamu jelas tau kan aku tidak akan melakukan itu. Bukan karena aku tidak berani, aku hanya tidak ingin keadaan semakin buruk.
Kalau dia membuatmu kecewam berbagilah padaku. Aku tidak akan menasehatimu untuk menjauh, aku hanya akan membuatmu lebih mengenalnya. Siapa tau hanya harapanmu yang terlalu tinggi tentangnya, jadi itu yang membuatmu kecewa. Bukan salah dia.
Kalau kamu bertengkar dengannya, kemari. Bagikan amarahnya itu padaku. Katakan segala hal yang buruk tentangnya. Aku akan mendengarkan semuanya sepanjang kamu membutuhkannya. Kalau kamu sudah selesai menggerutu, gantian kamu yang harus mendengarkanku. Aku akan bertanya tentang hal-hal baik yang dia lakukan dan kamu harus bisa menjelaskannya. Kemudian aku akan memintamu untuk fokus pada kebaikannya, dan aku harap kamu bisa menurutiku.
Kadang, ketika kita sudah bersama seseorang, kita harus bisa menerima bahwa tidak selalu segala sesuatu seperti keinginan kita. Ingat, itu sudah 'kita' bukan lagi 'aku saja' yang bersama dengan 'kamu saja'.
Kamu tidak perlu bertanya kenapa aku menuliskan ini, kenapa aku mau melakukan semua yang tuliskan. Tetapi, percayalah kalau aku memang bersedia melakukan semuanya itu. Sepanjang itu tentang kamu. Selama yang aku lakukan itu tentang kamu.
Dan kalau kemudian kamu bisa kembali baik-baik saja setelah aku melakukan semua yang kutulis di atas sana, kamu boleh kembali lagi kepadanya. Jujur saja. Kalau terjadi sesuatu, dan kamu tidak baik-baik saja, maaf kan aku karena aku tidak menyesali satu hal pun.
Itu saja. Sekarang kamu boleh melakukan sesuatu
Kalau kamu butuh saran, aku juga ada di sini, selalu di sini. Bukan untuk menunggumu kembali, bukan untuk membuatmu jatuh hati. Aku di sini hanya untuk sementara, ketika kamu membutuhkan, bukan untuk menetap di sana selamanya. Aku tidak berharap lebih, karena aku tau kamu juga tidak bisa memberikan lebih. Keadaan yang memang harus kita terima.
Kalau kamu ingin bantuanku, apa saja, sebutkan, katakan saja. Aku sediakan waktu dan pikiranku sebanyak aku bisa. Kalau tidak banyak membantu, setidaknya aku tetap ingin memastikan kalau kamu baik-baik saja.
Kalau kamu merasa sepi, seharusnya itu tidak perlu. Karena kamu harus tau, aku memperhatikanmu. Bukan, bukan seperti stalker itu, hanya sebagai seseorang yang ingin menjagamu. Aku tidak akan menyapamu, tidak akan melambaikan tangan, tidak akan menghubungimu. Selama kamu baik-baik saja, itu sudah cukup untukku. Kamu tidak pernah benar-benar sendiri, karena ada aku yang mungkin terlalu sering memikirkanmu. Tetapi, jangan memintaku untuk berhenti melakukannya, karena itu terjadi begitu saja aku sendiri tidak tau bagaimana untuk menghentikannya.
Kalau dia melukaimu, aku di sini. Katakan saja, biar kita bahas penyelesaiannya. Jangan khawatir, aku tidak akan melabraknya atau menjambak rambut panjangnya. Kamu jelas tau kan aku tidak akan melakukan itu. Bukan karena aku tidak berani, aku hanya tidak ingin keadaan semakin buruk.
Kalau dia membuatmu kecewam berbagilah padaku. Aku tidak akan menasehatimu untuk menjauh, aku hanya akan membuatmu lebih mengenalnya. Siapa tau hanya harapanmu yang terlalu tinggi tentangnya, jadi itu yang membuatmu kecewa. Bukan salah dia.
Kalau kamu bertengkar dengannya, kemari. Bagikan amarahnya itu padaku. Katakan segala hal yang buruk tentangnya. Aku akan mendengarkan semuanya sepanjang kamu membutuhkannya. Kalau kamu sudah selesai menggerutu, gantian kamu yang harus mendengarkanku. Aku akan bertanya tentang hal-hal baik yang dia lakukan dan kamu harus bisa menjelaskannya. Kemudian aku akan memintamu untuk fokus pada kebaikannya, dan aku harap kamu bisa menurutiku.
Kadang, ketika kita sudah bersama seseorang, kita harus bisa menerima bahwa tidak selalu segala sesuatu seperti keinginan kita. Ingat, itu sudah 'kita' bukan lagi 'aku saja' yang bersama dengan 'kamu saja'.
Kamu tidak perlu bertanya kenapa aku menuliskan ini, kenapa aku mau melakukan semua yang tuliskan. Tetapi, percayalah kalau aku memang bersedia melakukan semuanya itu. Sepanjang itu tentang kamu. Selama yang aku lakukan itu tentang kamu.
Dan kalau kemudian kamu bisa kembali baik-baik saja setelah aku melakukan semua yang kutulis di atas sana, kamu boleh kembali lagi kepadanya. Jujur saja. Kalau terjadi sesuatu, dan kamu tidak baik-baik saja, maaf kan aku karena aku tidak menyesali satu hal pun.
Itu saja. Sekarang kamu boleh melakukan sesuatu
0 komentar:
Posting Komentar