Bulan Bintang

Selamat pagi, Pagi. Aku adalah seseorang yang sedang berjalan menyusuri malam untuk bertemu denganmu, Pagi. Aku ingin bercerita denganmu tentang perjalananku menyusuri malam. Perjalanan yang sempat membuatku ragu melangkah pada langkah pertama, yang sempat menbuatku takut saat melihat bagaimana jalur yang akan aku lalui.

Pagi, aku sekarang sudah ada di langkah pertamaku dalam perjalanan menyusuri malam ini. Di sini sangat dingin. Pagi, aku sendirian di sini. Tidak ada yang menemaniku saat aku melangkah di jalan ini pada awalnya, Pagi.

Tetapi tenang saja, Pagi. Itu tidak berlangsung lama. Setelah aku berjalan beberapa langkah, aku bertemu Binta. Benda langit yang cantik dan bercahaya. Dia menemaniku dan menceritakan bagaimana kaindahan-keindahan yang ada pada malam saat malam ingin berbaik hati. Dia bercerita di sepanjang perjalanan. Lalu, tidak lama setelah itu kami bertemu dengan teman Bintang, diperkenalkannya padaku temannya itu. Temannya bernama Bulan, pemilik sinar yang megah dan hangat. Aku merasa sangat aman saat berada di dekat Bulan. Bulan memberitauku bagaimana cara melindungi diri saat berjalan menyusuri malam, apalagi saat malam enggan berbaik hati. Bukan. Bulan tidak menakut-nakutiku. Selain memberitaukanku hal-hal tersebut, Bulan juga banyak menceritakan hal-hal lucu padaku. Aku beruntung sekali Pagi, aku dapat bertemu dengan mereka berdua.

Akhirnya aku sampai Pagi. Aku sampai di sini, bertemu denganmu, Pagi. Pagi berterimakasihlah pada Bintang dan Bulan yang telah menemaniku sepanjang perjalanan tadi. Mereka dengan setia menemaniku. Berterimakasihlah pada mereka, Pagi. Karena mungkin jika tanpa mereka aku tidak akan bisa memuli perjalanan ini, mungkin aku akan tersesat dan aku tidak akan bertemu denganmu.

Pagi, mereka berdua menitipkan salam untukmu. Mereka berkata salam kenal untukmu, Pagi. Mereka sasngat baik. Aku sayang sekali pada mereka, Pagi. Pada Bulan dan Bintang. Orang-orang biasa menyebut mereka dengan orang tua. Aku sangat menyayangi mereka

Best regard.

Ima