Bahagia Lagi

Aku tidak akan membencimu. Tetapi bukan berarti aku akan melupakan semua luka yang sudah terlanjur kamu berikan kepadaku. Aku akan menyimpannya. Semua-seuanya. Ya, hanya untuk mengingatkan bahwa kamulah yang tidak pantas untukku, bukan aku. Untuk penanda saja bahwa ada luka di sana, dan dengan itu aku tidak boleh mengalaminya lagi bagaimanapun juga.

Aku juga tidak akan sepenuhnya menyalahanmu atas perpisahan kita. Karena, untuk apa bertahan tetap jatuh cinta jika bukan dua-duanya yang bahagia.

Mungkin kamu pergi karena kamu tidak bahagia bersamaku. Atau mungkin aku harus pergi karena aku tidak akan bahagia bersamamu, karena yang selalu kamu pikirkan hanyalah bagaimana pergi dariku.

Aku pada waktunya pasti akan jatuh cinta lagi. Mungkin memang akan sulit melupakanmu, tapi mau tidak mau aku harus melepasmu. Aku tau memang tidak akan semudah membuat coklat panas kesukaanku. Tapi juga mungkin tidak akan serumit memahat patung Liberty dalam waktu satu bulan.

Karena aku tau, pada akhirnya pelan-pelan, sepelan saat kita mencoba bertahan, yang namun berakhir "Ya udahlah ya. Tidak akan berubah juga mau aku bagaimana pun." Aku tau, pelan-pelan semuanya pada akhirnya bisa menerima kenyataan. Seperti menerima kenyataan bahwa harus melepaskan. Dan ya, disinilah aku. Sedang dalam proses melepaskanmu sepenuhnya. Pelan-pelan.

Aku akan bahagia lagi. Aku tau itu. Aku yakin itu. Yakin sekali. Aku akan mengusahakan itu. Kalau tidak bersamamu, mungkin bersama orang lain, yang memang diperuntukkan untukku, yang mau bersamaku. Berpasangan itu karena keduanya ingin bersama, bukan hanya karena jatuh cinta, apalagi "pernah" jatuh cinta.

Catatanku, sebelum kamu ada pun aku pernah bahagia. Jadi tanpamu pun aku seharusnya tetap bisa bahagia. Mulai sekaang selalu itu yang sedang kutanamkan terus di kepalaku. Tetapi ini pelajaran penting juga untukku, untuk kita. Untuk tetap jatuh cinta, tetapi jangan pernah lupa untuk juga berbahagia.