Yogyakarta, 18 Agustus 2022
Bingung merangkai kata karena panas matahari ini hanya bisa membuatku menulis tentang panasnya yang menyengat kulitku. Wah, cerah ya hari ini? Tidak seperti hari-hari kemarin yang hujan, yg seakan-akan kamu duduk bercermin dan melihat keluar jendela, orang-orang yang kamu sayangi datang satu persatu ke benakmu. Datang dengan senyuman ataupun datang untuk mengingatkanmu tentang masalah yang pernah menghampirimu. Apapun bentuknya kamu merindukan itu semua.
Merindukan adalah hal yang sangat mulia, karena itu artinya yang kamu rindukan sangat berharga adanya dan patut untuk dijaga, disemayamkan dalam hati untuk selamanya.
Seperti ketika hujan turun tiada henti sepanjang hari bahkan sepanjang waktu, kamu akan merindukan matahari, merindukan bagaiimana sinarnya menyentuh kulitmu, merindukan tanah tandus yang menerbangkan debu-debu, merindukan daun-daun kering yang berserakan di sepanjang jalan menuju rumahmu. Seperti itulah dirimu, pekerjaan atau segala aktivitas yang menerpa ini aku analogikan seperti hujan yang tidak pernah berhenti untuk turun ke bumi, hujan ini menyenangkan tapi ketika hujan sudah terlalu lama turun ke bumi maka banjir bandang akan datang karena bumi sudah tidak sanggup lagi untuk menampungnya. Lalu aku akan merindukan matahari untuk menerangi hariku, untuk menghangatkan hariku, untuk mengeringkan semua air yang tertampung di bumi. Sehingga ketika hujan datang lagi, aku sudah siap, siap untuk menghadapinya.
Kamu tau betapa senangnya aku ketika hujan telaj reda? Karena aku melihat pelangi. Pelangi yang berwarna-warni itu memberitahuku bahwa kamu akan datang. Matahariku akan datang untuk menghapus air mataku, untuk menghapus kesedihanku.
Hey! Teruntuk matahari yang bersinar cerah di langit Yogykarta hari ini. Terimakasih... karena telah menghapus hujan di pagi ini dan membuatku merangkai kata♡
0 komentar:
Posting Komentar