Halo Bosan
Terimakasih atas beberapa hari ini kamu menyapaku dan membuatku membatalkan banyak sekali janji.
Tidak apa-apa, lagian memang beberapa waktu lalu aku membutuhkanmu, Bosan.
Kadang aku membencimu karena kamu datang saat aku sedang belajar komitmen. Seperti tamu yang tidak diundang. Kamu hadir dan membuatku dan dia menjadi semakin jauh.
Tapi kehadiranmu juga membuatku belajar mengontrol ego diri, dan ternyata saat kamu di tengah hubungan kami, kami mampu membuatmu menjadi satu bagian pembelajaran menjadi hubungan yang lebih matang.
Kadang juga kamu datang saat aku sedang tengah-tengahnya sibuk dengan berbagai macam deadline. Kamu tau? Bos akan sangat marah apabila aku sedang berbincang asyik denganmu, Bosan. Tapi kamu hanya bisa tertawa sambil berkata "Santai Nona, hari masih panjang." Karena kamu memang penghasut yang baik maka aku pun menurut seperti seekor domba kepada peternaknya.
Lucu, ya?
Bosan, mungkin sebagian orang membutuhkanmu. Kamu tau? Ketika kamu datang manusia belajar banyak hal. Bukankah kamu sungguh berjasa? Harusnya orang mengucapkan terimakasih kepadamu karena mereka menjadi orang yang lebih baik karenamu.
Aku menyapamu karena aku juga merupakan orang yang mudah jatuh kepadamu. Namun dari situ aku belajar untuk menjadi pribadi yang lebih baik.
Terimakasih, Bosan.
Dari aku yang pernah merasaimu.
0 komentar:
Posting Komentar