#30HariMenulisSuratCinta
Yogyakarta, 24 April
2017
Tiba-tiba sore ini
terpikir untuk menulis surat untukmu yang lama tak pernah kusebut lagi. Aku tau
ini pathetic, karena kamu bukanlah
siapa-siapa. Bukan pacar, bahkan aku sudah menyiapkan diri untuk tidak lagi
bertegur sapa dan bertukar kabar denganmu, mungkin untuk selamanya. Kamu Cuma kisah
di masa lalu yang sayangnya tak terselesaikan dengan sempurna. Apalagi kamu
telah bersamanya, denga ikatan yang menggunakan nama Tuhan. Sungguh tak pantas
aku masih menyimpan asa di hatiku untukmu.
Tapi apakah kita
benar-benar bisa mengendalikan hati, pada siapa hati harus jatuh memilih? Aku berusaha
keras melepaskanmu dari hati dan pikiranku, tapi sampai sekaang belum berhasil.
Aku tak yakin melupakanmu akan berhasil kulakukan. Kamu memang bukan yang
pertama tapi kamu begitu istimewa.
Walaupun kamu bilang
bahwa kamu takkan pernah berhenti memikirkanku dan menyayangiku, aku akan
belajar menerima bahwa segalanya hanya ilusi semata. Nyatanya? Kita pernah
punya kesempatan untuk bersama, namun tak pernah berakhir indah. Mungkin ini
adalah pertanda bahwa kita memang tak pernah ditakdirkan bersama. Karena aku
percaya, kalau memang takdirnya, pasti segalanya akan mudah.
Sementara ini,
biarkanlah aku berjuang mengikhlaskanmu dengan caraku sendiri. Aku akan tetap
menuliskan apa yang ingin kutuliskan untukmu jika aku merindukanmu, walau aku
sudah berjanji untuk tidak merindukanmu, walau pun surat-surat ini tak akan
pernah sampai ke tanganmu untuk kamu baca.
Aku sayang kamu, lebih
dari yang kamu tau.
~
Hari ke 23
0 komentar:
Posting Komentar