#30HariMenulisSuratCinta
Yogyakarta, 10 Januari 2017
Aku menulis ini untukmu. Untuk semua tawa yang sudah kau buat dan untuk ingatanku yang sudah kau ikat.
Akubtidak menyesali semuanya meski pada akhirnya kita tidak bisa bersama. Kamu sudah pernah membuatku tertawa, itu sangat cukup, lebih dari cukup. Dan aku juga menikmati setiap perbincangan kita, menikmati proses menunggu pagi setiap hari agar selalu bisa berbincang denganmu lagi, menikmati ceplas-ceplosnya kamu, menikmati komentarmu tentang berbagai hal yang kamu lihat. Kita pernah memiliki waktu yang sangat menyenangkan, berdua.
Aku menulis ini untukmu. Untuk semua perbincangan kita yang bisa aku ingat dan untuk perpisahan kita yang pernah membuat mataku sembab.
Aku masih akan menyimpanmu di bergiga-giga byte memori di kepalaku. Suatu saat mungkin akan tertumpuk dengan memori baru tentang orang lain, bahagia lain, atau peristiwa lain. Tapi memori itu di sana, tetap di sana, karena aku tidak pernah menghapusnya. Dan mungkin akan muncul begitu saja seperti sudah diciptakan otomatis ketika mendengar musik kita berdua atau film yang pernah kita tonton. Tapi kenangan hanya kenangan, bukan? Tidak pernah menjadi masa depan.
Aku menulis ini untukmu. Untuk semua kalimat yang pernah atau belum aku ucapkan dan untuk perpisahan kita meski kita tidak pernah menginginkannya.
Karena kalau Tuhan berkata tidak, seberapa jatuh cintanya kita berdua Tuhan akan memisahkannya. Jadi, ini. Kita harus menerimanya. Seberapapun pahitnya.
Suatu hari nanti, kalau Tuhan berkenan, mungkin kita akan dipertemukan lagi bersama kebahagiaan kita sendiri-sendiri. Mungkin itu cara Tuhan mengajarkan kepada kita, bahwa kebahagiaan itu bukan satu jalan, bukan satu orang, tapi ada banyak jalan, dan ada banyak orang yang mungkin memiliki kesempatan yang sama untuk membuat kita bahagia.
Bahagia selalu datang tepat waktu. Mungkin kita yang selalu terburu-buru mengartikan kalau bahagianya sudah datang, sementara menurut Tuhan belum. Hnya sebuah batu loncatan untuk belajar membina hubungan, sebelum orang yang benar-benar diciptakan untuk kita didatangkan
~
Hari ke 13
0 komentar:
Posting Komentar