Yogyakarta, 20 Agustus 2019
Selamat Ulang Tahun Bapak. Tahun ini tahun keempat kita tidak merayakan ulang tahun Bapak di Siomay Kang Wasno.
Bapak, Bagaimana sekarang? Bapak sudah bahagia kan? Semoga ya Pak. Dulu kata Bapak kalau orang baik itu nanti masuk surga. Nah, menurutku Bapak itu orang baik. Jadi menurutku Bapak pasti layak masuk surga.
Sekarang Pak banyak yang sudah berubah Pak. Ibu sekarang sudah tidak sibuk sekali seperti dulu. Aku juga sekarang sudah tidak sepengangguran tahun lalu. Aku sudah mengajar bersama Ibu, Pak. Tapi ada masalah kemudian Pak. Kuliahku semakin keteteran. Karena pulang sekolah saja sudah sangat siang. Bagaimana bisa membagi waktu. Tahun lalu saja yang masih mengajar di sekolah yang pulangnya tidak sesiang ini saja tidak benar membagi waktunya. Bagaimana sekarang?
Bapak, tahun ini sepertinya akan menjadi tahun terseru untukku. Ini adalah tahun pertamaku di tinggal di rumah sendirian dan ibu pergi ke pulau lain. Kalau hanya ditinggal ke luar kota kan biasa ya Pak. Ini seperti yang bakalan susah untuk menyusulnya saat aku ketakutan. Ah iya, Bapak harus tau semenjak operasiku yang pertama itu aku jadi anak yang sangat penakut. Padahal dulu sekali saat aku masih SD bahkan lewat tengah makam saat malam hari pun berani. Kalau sekarang jangankan makam, lewat rumah sebelah masjid yang kosong itu saja aku tidak berani Pak. Hehe. Seperti saat itu, Ibu pergi ke Semarang beberapa tahun lalu, kemudian aku paginya nekat menyusulmya menggunakan kereta hanya karena mimpi buruk tentang ulat bulu. Iya, itu sangat memalukan Pak. Tahun ini Ibu pergi ke Lampung Pak bersama saudara-saudara. Dan menurutku untuk menyusulnya ke sana hanya karena mimpi buruk adalah hal yang sangat sulit dan hanya akan menambahkan catatan hal-hal yang aku lakukan sia-sia.
Mungkin bapak sudah bosan mendengarnya. Karena hampir di setiap sholatku aku berkata seberapa rindunya aku pada Bapak. Aku kadang memikirkan satu hal konyol, Pak. Aku sering berpikir kenapa aku jarang sekali bermimpi tentang Bapak. Saat aku bertanya pada Ibu, beliau menjawab kalau Bapak sudah bahagia jadi biarkan Bapak tenang. Kata ibu seperti itu. Ah, mungkin iya. Bapak butuh istirahat dari kecerewetanku. Terus nanti ketika Bapak merindukan kecerewetanku, rindu galaknya aku mungkin Bapak akan hadir di mimpiku. Tenang Pak, aku akan tetap di sini kok. Tidak akan pergi-pergi. Bapak kan selalu di hatiku.
Bapak, beberapa bulan ke depan kalau Tuhan mengizinkan, aku akan naik pesawat ke tempat yang lumayan jauh Pak. Jangan khawatir Pak, aku bersama Ibu kok. Jadi aku tidak meninggalkan Ibu sendiri begitu juga sebaliknya.
Pak sudah dulu ya curhatku kali ini. Selamat Ulang Tahun ke 69 ya Pak. Semoga tenang di sisi Tuhan. Ingat, Bapak itu orang baik, semoga Bapak mendapat tempat terbaik ya Pak. Ima dan Ibu akan selalu mendoakan Bapak. Tidur yang tenang dan tetap selalu terlimpah segala keindahan dari Tuhan ya Pak. I miss you more than anything in this whole world;
-Ima-
0 komentar:
Posting Komentar